Sabtu, 07 Maret 2015
meteor or comet
Ada beberapa objek luar angkasa yang mampu menyebabkan bencana bagi bumi.
Dua diantaranya adalah komet dan meteoroid besar.
Jika kedua benda angkasa tersebut sampai menumbuk bumi, akan terjadi bencana luar biasa.
Banyak ahli meyakini bahwa salah satu penyebab utama punahnya dinosaurus adalah akibat meteor besar yang menumbuk bumi.
Ada sejumlah perbedaan antara komet dan meteor, baik dari komposisi umum maupun peran mereka di alam semesta.
Komet adalah objek langit yang diyakini terutama terdiri dari debu ruang angkasa dan gas beku.
Tempat kelahiran komet terletak di suatu tempat yang amat jauh yang tidak memiliki kaitan dengan tata surya kita sama sekali.
Sebuah komet umumnya mengorbit bintang, seperti matahari, dengan bentuk orbit yang amat lonjong.
Saat komet mendekati bintang, sebagian dari inti es meleleh karena panas sehingga meninggalkan jejak debu panjang yang kita lihat sebagai ekor komet. Siklus orbit komet dapat berlangsung hingga jutaan tahun.
Meteor, di sisi lain, tidak memiliki orbit mengelilingi matahari sebagaimana komet.
Meteor yang masih berada di luar angkasa disebut sebagai meteoroid. Hanya ketika meteoroid memasuki atmosfer bumi maka bisa disebut sebagai meteor.
Karena tidak memiliki orbit layaknya komet, meteor tidak memiliki periode ‘kunjungan’ tetap ke bumi.
Kedatangan sebuah komet dapat diprediksi, tapi meteor bisa masuk atmosfer bumi setiap saat, siang ataupun malam.
Tidak semua komet bisa dilihat dengan mata telanjang, tetapi selama hujan meteor, kita dapat meyaksikan kilatan cahaya meteor yang memenuhi langit malam.
Sebuah komet umumnya juga memiliki nama untuk identifikasi, seperti Swift-Tuttle, Hale-Bopp, atau Komet Halley.
Sebuah asteroid besar mungkin memiliki nama, namun tidak dengan meteor.
Sementara komet terdiri dari debu ruang angkasa, bahan organik, dan es, meteor umumnya mengandung unsur logam seperti besi, bersama dengan mineral anorganik seperti kuarsa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar