Senin, 09 Maret 2015
greenland
Dengan luas sekitar 2,2 juta km persegi, Greenland adalah pulau terbesar di dunia.
Karena berlokasi dekat dengan Kutub Utara, sekitar 80% permukaan Greenland ditutupi es permanen.
Pulau ini memiliki populasi lebih dari 55.000 orang dan beribukota di Nuuk yang sekaligus merupakan kota terbesar dengan lebih dari 15.000 penduduk.
Pada zaman prasejarah, pulau ini dihuni oleh berbagai masyarakat dari kebudayaan Paleo-Eskimo.
Pemukim luar pertama yang menghuni Greenland adalah Viking, yang tiba di abad ke-10 M tapi menghilang setelah sekitar 500 tahun.
Denmark mulai mengkolonisasi daerah itu pada tahun 1700-an, dan Greenland menjadi provinsi Denmark pada tahun 1953.
Greenland sempat menjadi bagian dari Uni Eropa, namun kemudian mengundurkan diri setelah terjadi perselisihan tentang kuota penangkapan ikan.
Pada tahun 1979, Denmark memberikan Greenland pemerintahan sendiri, namun terus mengontrol urusan luar negeri pulau tersebut.
Sama seperti negara demokrasi pada umumnya, pemerintah Greenland terdiri dari eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Eksekutif tetap dipimpin oleh penguasa Denmark, tetapi demi memudahkan urusan keseharian, Greenland memiliki perdana menteri yang dibantu oleh kabinetnya.
Cabang legislatif terdiri dari parlemen yang beranggotakan 31 orang. Anggota parlemen dipilih dalam pemilihan umum. Anggota legislatif terpilih kemudian memilih perdana menteri.
Iklim Greenland bervariasi dari arktik ke sub-arktik, dengan musim panas sejuk dan musim dingin yang amat dingin.
Dataran Greenland hampir seluruhnya tertutup oleh es, kecuali garis pantai sempit yang berbukit. Semua kota di Greenland terletak di garis pantai tersebut.
Greenland memiliki banyak sumber daya alam seperti batu bara, timah, seng, berlian, dan bijih besi.
Ekonomi umumnya baik, tetapi sangat tergantung pada ekspor ikan dan masih memerlukan banyak dukungan dari pemerintah Denmark. Bahkan, subsidi Denmark mengambil porsi setengah dari pendapatan pemerintah Greenland.
Sebagian besar penduduk Greenland adalah etnis Inuit dan orang kulit putih yang lahir di Greenland, sementara orang-orang Denmark dan etnis lain menyumbang komposisi sekitar 10%.
Agama dominan adalah Evangelical Lutheran, dan bahasa yang paling umum digunakan adalah Greenland, Denmark, dan Inggris.
Secara kultural, Greenland terkait erat dengan budaya Eropa, terutama Denmark, Islandia, dan Norwegia, meskipun letak Kanada sebenarnya lebih dekat.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh pemukim Viking awal serta Denmark yang terus memiliki pengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan di Greenland
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar