nobita shizuka

nobita shizuka
woow

Kamis, 29 Januari 2015

lubang hitam

Lubang hitam atau Black Hole adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar.Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum.Medan gravitasi begitu kuat sehingga 8 kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya.

Misteri lubang hitam yg bertebaran di jagad raya dapat dikatakan hampir mirip dengan konserp rentetan kejadian-kejadian aneh yg terjadi di kawasan Segitiga Bermuda.

Tapi berbeda dg kasus-kasus di Segitiga Bermuda yg rata-rata menelan kapal laut maupun pesawat terbang, black hole dapat berukuran lbh besar dari matahari dan mampu menarik dan menelan apa saja yg berada di dekat nya termasuk planet-planet. Bahkan partikel cahaya pun tidak mampu untuk meloloskan diri dari tarikan gravitasi black hole yg super dashyat.

Istilah “lubang hitam” telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali.

 

Proses Terbentuk nya Black Hole
Teori lubang hitam dikemukakan lebih dr 200 tahun yg lalu.Pada 1783 , ilmuwan John Mitchell mencetuskan teori mengenai kemungkinan wujud nya sebuah lubang hitam setelah beliau meneliti dan mengkaji teori gravitas Isaac Newton.
Beliau berpendapat, jika objek yg dilemparkan tegak lurus ke atas, maka ia akan terlepas dr pengaruh gravitasi Bumi setelah mencapai kecepatan lebih dr 11 km/s, maka tentu ada planet atau bintang lain yg memiliki gravitasi lebih besar daripada Bumi.

Istilah “lubang hitam” pertama kali digunakan oleh ahli fisika Amerika Serikat, John Archibald Wheeler pada 1968. Wheeler memberi nama demikian karena lubang hitam tidak dapat dilihat, karena cahaya turut tertarik ke dalam nya sehingga kawasan di sekitar nya menjadi gelap. Menurut teori evolusi bintang, lubang hitam berasal dr sejenis bintang biru yang memiliki suhu permukaan lebih dari 25.000 derajat Celcius.

Ketika pembakaran hidrogen di bintang biru yg memakan waktu kira-kira 19 juta tahun selesai, ia akan menjadi bintang biru raksasa. Kemudian,bintang itu menjadi dingin dan menjadi bintang merah raksasa. Dalam fase itulah,akibat tarikan gravitasi nya sendiri, bintang merah raksasa mengalami ledakan dahsyat atau sering disebut dengan Supernova dan menghasilkan 2 jenis bintang yaitu bintang Netron dan Black Hole.

Pertumbuhan Black Hole
Massa dari lubang hitam terus bertambah dengan cara menangkap semua materi didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang aman dari lubang hitam akan tersedot. Berlainan dengan reputasi yang disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat menyedot apa saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat menyedot material yang jaraknya sangat jauh dari dirinya. dia hanya bisa menarik materi yang lewat sangat dekat dengannya.

Contoh : bayangkan matahari kita menjadi lubang hitam dengan massa yang sama. Kegelapan akan menyelimuti bumi dikarenakan tidak ada pancaran cahaya dari lubang hitam, tetapi bumi akan tetap mengelilingi lubang hitam itu dengan jarak dan kecepatan yang sama dengan saat ini dan tidak tersedot masuk kedalamnya. Bahaya akan mengancam hanya jika bumi kita berjarak 10 mil dari lubang hitam, dimana hal ini masih jauh dari kenyataan bahwa bumi berjarak 93 juta mil dari matahari. Lubang hitam juga dapat bertambah massanya dengan cara bertubrukan dengan lubang hitam yang lain sehingga menjadi satu lubang hitam yang lebih besar.

Cakram gas
Dengan sifatnya yang tidak bisa dilihat, pertanyaan kemudian adalah bagaimana mendeteksi adanya suatu lubang hitam? Kesempatan yang paling baik untuk mendeteksinya, diakui para ahli, adalah bila ia merupakan bintang ganda (dua bintang yang berevolusi dan saling mengelilingi). Lubang hitam akan menyedot semua materi dan gas-gas hasil ledakan termonuklir bintang di sekitarnya. Dari gesekan internal, gas-gas yang tersedot itu akan menjadi sangat panas (hingga 2 juta derajat!) dan memancarkan sinar-X. Dari sinar-X inilah para ahli memulai langkah untuk menjejak lubang hitam.

Pada 12 Desember 1970, AS meluncurkan satelit astronomi kecil (Small Astronomical Satellite SAS) pendeteksi sinar-X di kosmis bernama Uhuru dari lepas pantai Kenya. Dari hasil pengamatannya didapatkan bahwa sebuah bintang maha raksasa biru, yakni HDE226868 yang terletak dalam konstelasi Cygnus (8.000 tahun cahaya dari bumi) mempunyai pasangan bintang Cygnus X-1, yang tidak dapat dideteksi secara langsung.

Cygnus X-1 menampakkan orbitnya berupa gas-gas hasil ledakan termonuklir HDE226868 yang bergerak membentuk sebuah cakram. Cygnus X-1 diperhitungkan berukuran lebih kecil dari Bumi, tapi memiliki massa enam kali lebih besar dari massa matahari. Bintang redup ini telah diyakini para ilmuwan sebagai lubang hitam. Selain Cygnus X-1, Uhuru juga mendapatkan sumber sinar-X kosmis, yakni Cygnus X-3 dalam konstelasi Centaurus dan Lupus X-1 dalam konstelasi bintang Lupus. Dua yang disebut terakhir belum dipastikan sebagai lubang hitam, termasuk 339 sumber sinar-X lainnya yang dideteksi selama 2,5 tahun masa operasi Uhuru.

Eksplorasi sumber sinar-X di kosmis masih dilanjutkan oleh satelit HEAO (High Energy Astronomical Observatory) atau Einstein Observatory tahun 1978. Satelit ini menemukan bintang ganda yang lain dalam konstelasi Circinus, yakni Circinus X-1 serta V861 Scorpii dan GX339-4 dalam konstelasi bintang Scorpius.

Tahun 1999, dengan biaya 2,8 milyar dollar, AS masih meluncurkan teleskop Chandra, guna menyingkap misteri lubang hitam. The Chandra X-ray Observatory sepanjang 45 kaki milik NASA ini telah berhasil membuat ratusan gambar resolusi tinggi dan menangkap adanya lompatan-lompatan sinar-X dari pusat galaksi Bima Sakti berjarak 24.000 tahun cahaya dari Bumi. Mencengangkan, karena bila memang benar demikian (lompatan sinar-X itu) menunjukkan adanya sebuah lubang hitam di jantung Bima Sakti, maka teori Albert Einstein kembali benar. Ia menyatakan, bahwa di jantung setiap galaksi terdapat lubang hitam!

“Dugaan semacam itu sungguh sangat dekat dengan kenyataan,” kata Frederick Baganoff yang memimpin penelitian, September 2001, kepada Reuters di Washington. Para ilmuwan pun mulai melebarkan pencarian terhadap putaran gas di sekitar tepi-tepi jurang ketiadaan ini, layaknya mencari pusaran air.

 

Pencarian lubang hitam dan kebenaran teori-teori yang mendukungnya memang masih terus dilakukan para ahli, seiring makin majunya teknologi dan ilmu pengetahuan. Pertanyaan kemudian, bila lubang hitam bertebaran di kosmis, apakah nanti pada saat kiamat, monster ini pula yang akan melenyapkan benda-benda jagat raya? (ron)

Bila ditelusuri istilah lubang hitam, sebenarnya belum lah lama populer. Dua kata ini pertama kali diangkat oleh fisikawan AS bernama John Archibald Wheeler pada tahun 1968. Wheeler memberi nama demikian karena singularitas ini tak bisa dilihat. Mengapa demikian? Penyebabnya tidak lain karena cahaya tak bisa lepas dari kungkungan gravitasi singularitas yang maha dahsyat ini. Daerah di sekitar singularitas atau lazimnya disebut sebagai Horizon Peristiwa (radiusnya dihitung dengan rumus jari-jari Schwarzschild R = 2GM/C2 dimana G = 6,67 x 10-11 Nm2kg-2, M = kg massa lubang hitam, C = cepat rambat cahaya) menjadi gelap. Itulah sebabnya, wilayah ini disebut sebagai lubang hitam.

Dengan tidak bisa lepasnya cahaya, serta merta sekilas kita bisa membayangkan sendiri kira-kira seberapa besar gaya gravitasi dari lubang hitam. Untuk mulai menghitungnya, ingatlah bahwa cepat rambat cahaya di alam mencapai 300 juta meter per detik. Masya Allah. Lalu, apalah jadinya bila benar sebuah wahana buatan manusia tersedot ke dalam lubang hitam? Dalam hitungan sepersejuta detik saja, tentunya dapat dipastikan wahana tersebut sudah remuk menjadi bubur.

Lebih dua ratus tahun silam, atau tepatnya pada tahun 1783. pemikiran akan adanya monster kosmis bersifat melenyapkan benda lainnya ini sebenarnya pernah dilontarkan oleh seorang pendeta bernama John Mitchell. Mitchell yang kala itu mencermati teori gravitasi Isaac Newton (1643-1727) berpendapat, bila bumi punya suatu kecepatan lepas dari Bumi 11 km per detik (sebuah benda yang dilemparkan tegak lurus ke atas baru akan terlepas dari pengaruh gravitasi bumi setelah melewati kecepatan ini), tentu ada planet atau bintang lain yang punya gravitasi lebih besar. Mitchell malah memperkirakan di kosmis terdapat suatu bintang dengan massa 500 kali matahari yang mampu mencegah lepasnya cahaya dari permukaannya sendiri.

Lalu, bagaimana sebenarnya lubang hitam tercipta? Menurut teori evolusi bintang (lahir, berkembang, dan matinya bintang), buyut dari lubang hitam adalah sebuah bintang biru. Bintang biru merupakan julukan bagi deret kelompok bintang yang massanya lebih besar dari 1,4 kali massa matahari. Disebutkan para ahli fisika kosmis, ketika pembakaran hidrogen di bintang biru mulai usai (kira-kira memakan waktu 10 juta tahun), ia akan berkontraksi dan memuai menjadi bintang maha raksasa biru. Selanjutnya, ia akan mendingin menjadi bintang maha raksasa merah. Dalam fase inilah, akibat tarikan gravitasinya sendiri, bintang maha raksasa merah mengalami keruntuhan gravitasi menghasilkan ledakan dahsyat atau biasa disebut sebagai Supernova.

Supernova ditandai dengan peningkatan kecerahan cahaya hingga miliaran kali cahaya bintang biasa kemudian melahirkan dua kelas bintang, yakni bintang netron dan lubang hitam. Bintang netron (disebut juga Pulsar atau bintang denyut) terjadi bila massa bintang runtuh lebih besar dari 1,4 kali, tapi lebih kecil dari tiga kali massa matahari. Sementara lubang hitam mempunyai massa bintang runtuh lebih dari tiga kali massa matahari. Materi pembentuk lubang hitam kemudian mengalami pengerutan yang tidak dapat mencegah apapun darinya. Bintang menjadi sangat mampat sampai menjadi suatu titik massa yang kerapatannya tidak terhingga, yang disebut singularitas tadi.

Di dalam kaidah fisika, besaran gaya gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak atau dirumuskan F ยต 1/r2. Dari formula inilah kita bisa memahami mengapa lubang hitam mempunyai gaya gravitasi yang maha dahsyat. Dengan nilai r yang makin kecil atau mendekati nol, gaya gravitasi akan menjadi tak hingga besarnya.
Para ilmuwan menghitung, seandainya benda bermassa seperti bumi kita ini akan menjadi lubang hitam, agar gravitasinya mampu mencegah cahaya keluar, maka benda itu harus dimampatkan menjadi bola berjari-jari 1 cm!

Fakta2 Menarik mengenai BlackHole
Cahaya melengkung begitu dalam di dekat lubang hitam sehingga apabila Anda berada dekatnya dan berdiri membelakangi, Anda akan dapat melihat berbagai bayangan dari setiap bintang di jagat raya, dan dapat melihat bagian belakang dari kepala Anda sendiri.

Di bagian dalam sebuah lubang hitam, ketentuan-ketentuan soal jarak dan waktu berlaku kebalikan: seperti halnya saat ini Anda tidak dapat menghindar dari perjalanan menuju masa depan, di dalam lubang hitam Anda tidak dapat mengelak dari singularitas sentral.

Apabila Anda berdiri pada sebuah jarak aman dari lubang hitam dan melihat seorang teman terjatuh ke dalamnya, dia akan terlihat bergerak melamban dan hampir berhenti ketika sampai di tepian event horizon. Bayangan teman itu akan memudar dengan sangat cepat. Sayangnya, dari sudut pandangnya sendiri dia akan melintasi event horizon dengan aman, dan akan bertemu dengan ajalnya di singularitas.

Lubang-lubang hitam adalah objek-objek yang paling sederhana di jagat raya. Anda dapat menggambarkannya secara utuh dengan hanya mengetahui massa, olakan, dan muatan listriknya. Sebaliknya, untuk melukiskan secara utuh sebutir debu saja, Anda harus menjelaskan posisi dan kondisi seluruh atomnya.

Seperti yang ditemukan Hawking, lubang-lubang hitam dapat menguap, tetapi dengan sangat lambat. Bahkan untuk seukuran massa sebuah gunung akan bertahan selama sepuluh miliar tahun, dan untuk massa yang sama dengan matahari proses penguapan akan selesai setelah 10^ 67 tahun.

Lubang hitam tidak meradiasikan cahaya, dan sebuah objek yang terjatuh ke dalamnya tidak akan mampu lagi memancarkan cahayanya. Semua itu menjadikan upaya mendeteksi lubang hitam akan sangat menantang. Hanya ketika sebuah lubang hitam berada dalam wujudnya yang kembar dan efek gravitasi menyebabkan pasangannya itu menghasilkan gas, kita dapat mendeteksi sinar-X. Sinar yang berasal dari piringan-piringan di sekitar lubang hitam terlihat sangat mirip dengan sinar yang berasal dari piringan-piringan di sekitar bintang-bintang neutron.

Anda dapat pula menduga keberadaan sebuah lubang hitam di pusat sejumlah galaksi apabila bintang-bintang bergerak sangat cepat di sekitar sejumlah objek yang tidak terlihat. Pernah adanya pendapat dari Prof.JownKin.H.Steel :
Bahwa “Suatu hari nanti Bumi Beserta WAKTU-WAKTU-nya akan terserap habis oleh Monster Gravity ini”

Rabu, 28 Januari 2015

Kebanyakan, negara di dunia menawarkan keramahan dan eksotika kota karena berkaitan erat dengan pendapatan dan devisa.

Tetapi ternyata ada negara dan kota paling berbahaya serta tidak aman untuk dikunjungi dengan berbagai alasan. Negara mana sajakah itu dan apa alasannya? Ini dia!

Kota San Pedro Sula, Honduras
kota berbahaya
Kota ini didominasi dengan kejahatan. Hampir di setiap sudut kota ada kejahatan tersembunyi. Kekerasan geng, kartel narkoba, pembunuhan, pemerasan, pemerkosaan, penculikan dan berbagai jenis kejahatan lain siap mengamcam keselamatan turis. Tahun 2013, kota ini memiliki catatan pembunuhan 86 ribu orang dalam setahun.
Kota Juarez , Meksiko
kota berbahaya 1
Nyaris serupa dengan San Pedro, kota ini memiliki catatan pembunuhan lebih banyak yaitu 147 orang dalam setahun. Kebanyakan, korbannya adalah perempuan yang dibunuh setelah diperkosa. Tidak hanya menyerang turis, geng-geng penjahat juga membantai pribumi. Tidak cukupkah hal ini untuk membuat anda berpikir dua kali mengunjungi kota Juarez?
Kota Maceio , Brasil
kota berbahaya 2
Negara Brazil terkenal dengan keindahannya. Namun, salah satu kota di negara Brazil yaitu Maceio termasuk dalam daftar kota paling berbahaya di dunia. Tidak kurang dari 135 orang dibunuh setaip tahunnya. Belum lagi kekerasan merajalela di jalanan. Kemiskinan dan pengangguran menjadi alasan penduduk untuk lebih dekat kepada narkoba dan kejahatan.
Kota Acapulco , Meksiko
kota berbahaya 3
Kota Acapulco dulunya terkenal sebagai salah satu lokasi wisata paling terkenal di Meksiko sebelum kejahatan merusak reputasinya dan menghancurkan yang tersisa. Kejadian terbaru adalah pemerkosaan yang dilakukan oleh sekelompok gangster dengan membawa senjata api dan menyerbu rumah-rumah pantai yang disewa oleh wisatawan perempuan. Tingkat pembunuhan di dalam kota ini mencapai angka 127orang.
Kota Distrito Tengah, Honduras
kota berbahaya 4
Dengan angka pembunuhan secara sengaja hingga 99 orang dalam kurun waktu kurang dari setahun, kota ini mendapat gelar sebagai kota paling berbahaya ke-5 di dunia. Kemiskinan , narkoba dan senjata api adalah hal-hal lumrah yang bisa kita temui di negara 

gol darah

Sifat dan karakter berdasarkan golongan darah - Berdasarkan penelitian di Jepang - Golongan darah menentukan sifat dan karakter manusia


Darah manusia dibagi menjadi 4 golongan yaitu ; A, B, O dan AB. Keempat golongan tersebut memiliki keunikan dan karakteristik masing-masing. Seperti dilansir sciencedaily, Jepang lantas melakukan penelitian untuk mengetahui lebih dalam mengenai sifat keempat golongan darah manusia.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa sifat golongan darah sebagai berikut:

GOLONGAN DARAH A

Orang-orang dengan golongan darah A di percaya memiliki sifat terorganisir, konsisten, sangat mudah bekerja sama tapi selalu cemas (terlalu perfeksionis) sehingga mudah membuat orang lain tidak suka.

Mereka juga  diketahui memiliki ketenangan saat situasi kritis bahkan saat semua orang panik. Namun, mereka cenderung menghindari konfrontasi dan tidak nyaman di dekat orang yang tidak cocok.

Golongan darah A yang pemalu, cenderung sangat sopan. Tapi semua orang dengan golongan darah A memiliki kesamaan yaitu tidak pernah benar-benar merasa cocok dengan orang lain. Mereka sangat bertanggung jawab. Jika ada pekerjaan yang harus dilakukan, mereka lebih memilih untuk mengurus sendiri. Mereka termasuk orang-orang mendambakan kesuksesan dan perfeksionis.

Orang-orang bergolongan darah A juga sangat kreatif dan paling artistik dari semua tipe darah. Kemungkinan besar karena sensitivitas mereka. Orang dengan golongan darah A juga dianggap klasik karena mudah stres.

a. Berkepala dingin, serius, sabar dan tenang.

b. Mempunyai karakter yang tegas, bisa di andalkan dan dipercaya tetapi keras kepala.

c. Sebelum melakukan sesuatu orang bergolongan darah A biasanya memikirkannya terlebih dahulu dan mempunyai perencanaan yang matang. Mereka mengerjakan segalanya dengan sungguh-sungguh dan secara konsisten.

d. Berusaha membuat diri mereka sewajar dan seideal mungkin.

e. Bisa kelihatan menyendiri dan jauh dari orang-orang.

f. Mencoba menekan perasaan mereka dan kelihatan tegar. Walaupun sebenarnya mereka mempunyai sisi yang lemah seperti gugup dan lain sebagainya.

g. Cenderung keras terhadap orang-orang yang tidak sependapat. Makanya mereka cenderung berada di sekitar orang-orang yang bertemperamen sama.

GOLONGAN DARAH B

Orang dengan darah tipe B berkarakter paling santai. Mereka cenderung kurang kooperatif karena lebih suka mengikuti aturan dan ide-ide mereka sendiri. Mereka adalah individualis. Memperhatikan pikiran mereka lebih sedikit daripada perasaan mereka.Oleh sebab itu terkadang tampak dingin dan serius. Orang dengan darah tipe B sering dianggap tidak konvensional daripada jenis golongan darah lainnya.

a. Pemilik golongan darah B ini suka penasaran dan tertarik terhadap segala hal baru.

b. Mempunyai terlalu banyak kegemaran dan hobi. Kalau sedang suka dengan sesuatu biasanya mereka menggebu-gebu namun cepat juga bosan.

c. Tapi biasanya mereka bisa memilih mana yang lebih penting dari sekian banyak hal yang di kerjakannya.

d. Ingin menjadi nomor satu dalam berbagai hal dan tidak mau hanya dianggap rata-rata. Cenderung melalaikan lain hal jika sedang terfokus pada satu hal. Dengan kata lain, mereka tidak bisa mengerjakan sesuatu secara berbarengan alias kurang bisa multi-tasking.

e. Terlihat cemerlang, riang, bersemangat dan antusias dari luar tetapi sebenarnya semuanya ternyata sama sekali berbeda dengan yang ada di dalam diri mereka.

GOLONGAN DARAH O

Orang dengan golongan darah O orang yang terbuka, enerjik dan sosial. Mereka yang paling fleksibel dibandingkan dengan semua golongan darah.

Mereka mudah memulai proyek tetapi sering mengalami kesulitan berikutnya karena mereka mudah menyerah. Mereka bertingkah dan tidak terlalu dapat diandalkan. Golongan darah O selalu mengatakan apa yang ada di pikiran mereka.

Mereka menghargai pendapat orang lain dan suka menjadi pusat perhatian. Juga, orang dengan darah O sangat percaya diri.

a. Golongan darah O biasanya berperan dalam menciptakan gairah untuk suatu grup dan berperan dalam menciptakan suatu keharmonisan diantara para anggota grup tersebut. Biasanya mereka berjiwa leadership sebagai seorang pemimpin.

b. Figur mereka terlihat sebagai orang yang menerima dan melaksakan sesuatu dengan tenang

c. Apabila kesal terhadap seseorang, mereka susah marah terhadap orangnya langsung.

d. Biasanya pemurah (baik hati), senang berbuat kebajikan. Mereka dermawan dan tidak segan-segan mengeluarkan uang untuk orang lain.

e. Disukai oleh semua orang meski keras kepala dan secara rahasia mempunyai pendapatnya sendiri tentang berbagai hal.

f. Di lain pihak, mereka sangat fleksibel dan gampang menerima hal-hal yang baru.

g. Gampang di pengaruhi oleh orang lain dan lingkungan.

h. Mereka terlihat berkepala dingin dan terpercaya tapi mereka sering tergelincir dan membuat kesalahan yang besar karena kurang berhati-hati.

GOLONGAN DARAH AB

Orang dengan golongan darah AB sulit diprediksi. Mereka dapat memiliki karakteristik di kedua ujung spektrum pada waktu yang sama. Misalnya, mereka bisa pemalu dan bisa tiba-tiba sebaliknya. Mereka dengan mudah beralih dari satu berlawanan dengan yang lain.

Orang yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab, tetapi tidak dapat menangani terlalu banyak. Mereka tidak keberatan membantu asalkan kondisi mereka sendiri mampu. Orang dengan tipe darah ini tertarik dalam seni dan metafisika.

AB dianggap sebagai tipe darah terburuk di Jepang. Mereka hengkang dari pekerjaan ketika terdapat hal-hal tidak memenuhi harapan mereka. Dikenal sensitif dan ingin mendapat perhatian untuk mengimbangi kekurangan dari jenis darahnya.

Dalam beberapa kasus, sejumlah perusahaan mencoba membagi karyawan mereka kedalam kelompok kerja berdasarkan golongan darah dan tak seorang pun ingin bekerja dengan kelompok golongan darah AB.

a. Memiliki perasaan yang sensitif, lembut.

b. Penuh perhatian dan menjaga perasaan orang lain dan selalu menghadapi orang lain dengan kepedulian serta kehati-hatian.

c. Di samping itu mereka keras dengan diri mereka sendiri juga dengan orang-orang yang dekat dengannya.

d. Mereka jadi cenderung kelihatan mempunyai dua kepribadian.

e. Mereka sering menjadi orang yang sentimen dan memikirkan sesuatu terlalu panjang dan dalam.

f. Punya banyak teman, tapi membutuhkan waktu dan tempat untuk menyendiri dalam memikirkan persoalan-persoalan mereka.


Hasil gambar untuk jkt48

JKT48 kembali berkreasi. Usai membentuk Team J dan K3, JKT48 kembali berencana menelurkan Team T. Ini merupakan generasi 3 JKT48. Dan member yang ada di dalamnya berjumlah 16.
Pengumuman tersebut disampaikan manajemen usai konser Generasi 3 "Mulai Sekarang Sungguh-sungguh Part 2", di Teater JKT48, Plaza FX, Jakarta Pusat, Sabtu, (24/1).
Saat nama para member disebutkan, semua anggota tampak tegang dan haru. Akhirnya, Team T itu adalah Angel, Michelle, Grace, Elaine, Feni, Anin, Shani, Andela, Manda, Aurel, Nadse, Gracia, Desy, Chika, Okta, dan Sisca.
Suasana haru berubah menjadi gembira saat manajemen mengatakan Team T akan segera membawakan setlist baru. Saat ini, generasi 3 sendiri masih membawakan setlist Pajama Drive.



block untuk membaca

Rabu, 21 Januari 2015

tulungagung



1. Kecamatan Bandung
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Bandung di Kota/Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Bandung (Kodepos : 66274)
- Kelurahan/Desa Bantengan (Kodepos : 66274)
- Kelurahan/Desa Bulus (Kodepos : 66274)
- Kelurahan/Desa Gandong (Kodepos : 66274)
- Kelurahan/Desa Kedungwilut (Kodepos : 66274)
- Kelurahan/Desa Kesambi (Kodepos : 66274)
- Kelurahan/Desa Mergayu (Kodepos : 66274)
- Kelurahan/Desa Ngepeh (Kodepos : 66274)
- Kelurahan/Desa Nglampir (Kodepos : 66274)
- Kelurahan/Desa Ngunggahan (Kodepos : 66274)
- Kelurahan/Desa Sebalor (Kodepos : 66274)
- Kelurahan/Desa Singgit (Kodepos : 66274)
- Kelurahan/Desa Soko (Kodepos : 66274)
- Kelurahan/Desa Sukoharjo (Kodepos : 66274)
- Kelurahan/Desa Suruhan Kidul (Kodepos : 66274)
- Kelurahan/Desa Suruhan Lor (Kodepos : 66274)
- Kelurahan/Desa Suwaru (Kodepos : 66274)
- Kelurahan/Desa Talunkulon (Kodepos : 66274)

2. Kecamatan Besuki
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Besuki di Kota/Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Besole (Kodepos : 66275)
- Kelurahan/Desa Besuki (Kodepos : 66275)
- Kelurahan/Desa Keboireng (Kodepos : 66275)
- Kelurahan/Desa Sedayugunung (Kodepos : 66275)
- Kelurahan/Desa Siyotobagus (Kodepos : 66275)
- Kelurahan/Desa Tanggulkundung (Kodepos : 66275)
- Kelurahan/Desa Tanggulturus (Kodepos : 66275)
- Kelurahan/Desa Tanggulwelahan (Kodepos : 66275)
- Kelurahan/Desa Tulungrejo (Kodepos : 66275)
- Kelurahan/Desa Wateskroyo (Kodepos : 66275)

3. Kecamatan Boyolangu
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Boyolangu di Kota/Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Gedangsewu (Kodepos : 66231)
- Kelurahan/Desa Sobontoro (Kodepos : 66232)
- Kelurahan/Desa Beji (Kodepos : 66233)
- Kelurahan/Desa Kepuh (Kodepos : 66234)
- Kelurahan/Desa Bono (Kodepos : 66235)
- Kelurahan/Desa Boyolangu (Kodepos : 66235)
- Kelurahan/Desa Karangrejo (Kodepos : 66235)
- Kelurahan/Desa Kendalbulur (Kodepos : 66235)
- Kelurahan/Desa Moyoketen (Kodepos : 66235)
- Kelurahan/Desa Ngranti (Kodepos : 66235)
- Kelurahan/Desa Pucung Kidul (Kodepos : 66235)
- Kelurahan/Desa Sanggrahan (Kodepos : 66235)
- Kelurahan/Desa Serut (Kodepos : 66235)
- Kelurahan/Desa Tanjungsari (Kodepos : 66235)
- Kelurahan/Desa Wajak Kidul (Kodepos : 66235)
- Kelurahan/Desa Wajak Lor (Kodepos : 66235)
- Kelurahan/Desa Waung (Kodepos : 66235)

4. Kecamatan Campur Darat
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Campur Darat di Kota/Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Campurdarat (Kodepos : 66272)
- Kelurahan/Desa Gamping (Kodepos : 66272)
- Kelurahan/Desa Gedangan (Kodepos : 66272)
- Kelurahan/Desa Ngentrong (Kodepos : 66272)
- Kelurahan/Desa Pelem (Kodepos : 66272)
- Kelurahan/Desa Pojok (Kodepos : 66272)
- Kelurahan/Desa Sawo (Kodepos : 66272)
- Kelurahan/Desa Tanggung (Kodepos : 66272)
- Kelurahan/Desa Wates (Kodepos : 66272)

5. Kecamatan Gondang
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Gondang di Kota/Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Bendo (Kodepos : 66263)
- Kelurahan/Desa Bendungan (Kodepos : 66263)
- Kelurahan/Desa Blendis (Kodepos : 66263)
- Kelurahan/Desa Dukuh (Kodepos : 66263)
- Kelurahan/Desa Gondang (Kodepos : 66263)
- Kelurahan/Desa Gondosuli (Kodepos : 66263)
- Kelurahan/Desa Jarakan (Kodepos : 66263)
- Kelurahan/Desa Kendal (Kodepos : 66263)
- Kelurahan/Desa Kiping (Kodepos : 66263)
- Kelurahan/Desa Macanbang (Kodepos : 66263)
- Kelurahan/Desa Mojoarum (Kodepos : 66263)
- Kelurahan/Desa Ngrendeng (Kodepos : 66263)
- Kelurahan/Desa Notorejo (Kodepos : 66263)
- Kelurahan/Desa Rejosari (Kodepos : 66263)
- Kelurahan/Desa Sepatan (Kodepos : 66263)
- Kelurahan/Desa Sidem (Kodepos : 66263)
- Kelurahan/Desa Sidomulyo (Kodepos : 66263)
- Kelurahan/Desa Tawing (Kodepos : 66263)
- Kelurahan/Desa Tiudan (Kodepos : 66263)
- Kelurahan/Desa Wonokromo (Kodepos : 66263)

6. Kecamatan Kalidawir
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kalidawir di Kota/Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Banyuurip (Kodepos : 66281)
- Kelurahan/Desa Betak (Kodepos : 66281)
- Kelurahan/Desa Domasan (Kodepos : 66281)
- Kelurahan/Desa Jabon (Kodepos : 66281)
- Kelurahan/Desa Joho (Kodepos : 66281)
- Kelurahan/Desa Kalibatur (Kodepos : 66281)
- Kelurahan/Desa Kalidawir (Kodepos : 66281)
- Kelurahan/Desa Karangtalun (Kodepos : 66281)
- Kelurahan/Desa Ngubalan (Kodepos : 66281)
- Kelurahan/Desa Pagersari (Kodepos : 66281)
- Kelurahan/Desa Pakisaji (Kodepos : 66281)
- Kelurahan/Desa Rejosari (Kodepos : 66281)
- Kelurahan/Desa Salak Kembang (Kodepos : 66281)
- Kelurahan/Desa Sukorejo Kulon (Kodepos : 66281)
- Kelurahan/Desa Tanjung (Kodepos : 66281)
- Kelurahan/Desa Tunggangri (Kodepos : 66281)
- Kelurahan/Desa Winong (Kodepos : 66281)

7. Kecamatan Karang Rejo
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Karang Rejo di Kota/Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Babadan (Kodepos : 66253)
- Kelurahan/Desa Bungur (Kodepos : 66253)
- Kelurahan/Desa Gedangan (Kodepos : 66253)
- Kelurahan/Desa Jeli (Kodepos : 66253)
- Kelurahan/Desa Karangrejo (Kodepos : 66253)
- Kelurahan/Desa Punjul (Kodepos : 66253)
- Kelurahan/Desa Sembon (Kodepos : 66253)
- Kelurahan/Desa Sukodono (Kodepos : 66253)
- Kelurahan/Desa Sukorejo (Kodepos : 66253)
- Kelurahan/Desa Sukowidodo (Kodepos : 66253)
- Kelurahan/Desa Sukowiyono (Kodepos : 66253)
- Kelurahan/Desa Tanjungsari (Kodepos : 66253)
- Kelurahan/Desa Tulungrejo (Kodepos : 66253)

8. Kecamatan Kauman
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kauman di Kota/Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Balerejo (Kodepos : 66261)
- Kelurahan/Desa Banaran (Kodepos : 66261)
- Kelurahan/Desa Batangsaren (Kodepos : 66261)
- Kelurahan/Desa Bolorejo (Kodepos : 66261)
- Kelurahan/Desa Jatimulyo (Kodepos : 66261)
- Kelurahan/Desa Kalangbret (Kodepos : 66261)
- Kelurahan/Desa Karanganom (Kodepos : 66261)
- Kelurahan/Desa Kates (Kodepos : 66261)
- Kelurahan/Desa Kauman (Kodepos : 66261)
- Kelurahan/Desa Mojosari (Kodepos : 66261)
- Kelurahan/Desa Panggungrejo (Kodepos : 66261)
- Kelurahan/Desa Pucangan (Kodepos : 66261)
- Kelurahan/Desa Sidorejo (Kodepos : 66261)

9. Kecamatan Kedung Waru
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kedung Waru di Kota/Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Plosokandang (Kodepos : 66221)
- Kelurahan/Desa Tunggulsari (Kodepos : 66222)
- Kelurahan/Desa Ringinpitu (Kodepos : 66223)
- Kelurahan/Desa Kedungwaru (Kodepos : 66224)
- Kelurahan/Desa Rejoagung (Kodepos : 66225)
- Kelurahan/Desa Ketanon (Kodepos : 66226)
- Kelurahan/Desa Tawangsari (Kodepos : 66227)
- Kelurahan/Desa Mangunsari (Kodepos : 66228)
- Kelurahan/Desa Bangoan (Kodepos : 66229)
- Kelurahan/Desa Boro (Kodepos : 66229)
- Kelurahan/Desa Bulusari (Kodepos : 66229)
- Kelurahan/Desa Gendingan (Kodepos : 66229)
- Kelurahan/Desa Loderesan (Kodepos : 66229)
- Kelurahan/Desa Majan (Kodepos : 66229)
- Kelurahan/Desa Ngujang (Kodepos : 66229)
- Kelurahan/Desa Plandaan (Kodepos : 66229)
- Kelurahan/Desa Simo (Kodepos : 66229)
- Kelurahan/Desa Tapan (Kodepos : 66229)
- Kelurahan/Desa Winong (Kodepos : 66229)

10. Kecamatan Ngantru
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Ngantru di Kota/Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Banjarsari (Kodepos : 66252)
- Kelurahan/Desa Batokan (Kodepos : 66252)
- Kelurahan/Desa Bendosari (Kodepos : 66252)
- Kelurahan/Desa Kepuhrejo (Kodepos : 66252)
- Kelurahan/Desa Mojoagung (Kodepos : 66252)
- Kelurahan/Desa Ngantru (Kodepos : 66252)
- Kelurahan/Desa Padangan (Kodepos : 66252)
- Kelurahan/Desa Pakel (Kodepos : 66252)
- Kelurahan/Desa Pinggirsari (Kodepos : 66252)
- Kelurahan/Desa Pojok (Kodepos : 66252)
- Kelurahan/Desa Pucung Lor (Kodepos : 66252)
- Kelurahan/Desa Pulerejo (Kodepos : 66252)
- Kelurahan/Desa Srikaton (Kodepos : 66252)

11. Kecamatan Ngunut
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Ngunut di Kota/Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Balesono (Kodepos : 66292)
- Kelurahan/Desa Gilang (Kodepos : 66292)
- Kelurahan/Desa Kacangan (Kodepos : 66292)
- Kelurahan/Desa Kalangan (Kodepos : 66292)
- Kelurahan/Desa Kaliwungu (Kodepos : 66292)
- Kelurahan/Desa Karangsono (Kodepos : 66292)
- Kelurahan/Desa Kromasan (Kodepos : 66292)
- Kelurahan/Desa Ngunut (Kodepos : 66292)
- Kelurahan/Desa Pandansari (Kodepos : 66292)
- Kelurahan/Desa Pulosari (Kodepos : 66292)
- Kelurahan/Desa Pulotondo (Kodepos : 66292)
- Kelurahan/Desa Purworejo (Kodepos : 66292)
- Kelurahan/Desa Samir (Kodepos : 66292)
- Kelurahan/Desa Selorejo (Kodepos : 66292)
- Kelurahan/Desa Sumberejo Kulon (Kodepos : 66292)
- Kelurahan/Desa Sumberejo Wetan (Kodepos : 66292)
- Kelurahan/Desa Sumberingin Kidul (Kodepos : 66292)
- Kelurahan/Desa Sumberingin Kulon (Kodepos : 66292)

12. Kecamatan Pagerwojo
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Pagerwojo di Kota/Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Gambiran (Kodepos : 66262)
- Kelurahan/Desa Gondanggunung (Kodepos : 66262)
- Kelurahan/Desa Kedungcangkring (Kodepos : 66262)
- Kelurahan/Desa Kradinan (Kodepos : 66262)
- Kelurahan/Desa Mulyosari (Kodepos : 66262)
- Kelurahan/Desa Pagerwojo (Kodepos : 66262)
- Kelurahan/Desa Penjor (Kodepos : 66262)
- Kelurahan/Desa Samar (Kodepos : 66262)
- Kelurahan/Desa Segawe (Kodepos : 66262)
- Kelurahan/Desa Sidomulyo (Kodepos : 66262)
- Kelurahan/Desa Wonorejo (Kodepos : 66262)

13. Kecamatan Pakel
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Pakel di Kota/Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Bangunjaya (Kodepos : 66273)
- Kelurahan/Desa Bangunmulyo (Kodepos : 66273)
- Kelurahan/Desa Bono (Kodepos : 66273)
- Kelurahan/Desa Duwet (Kodepos : 66273)
- Kelurahan/Desa Gebang (Kodepos : 66273)
- Kelurahan/Desa Gempolan (Kodepos : 66273)
- Kelurahan/Desa Gesikan (Kodepos : 66273)
- Kelurahan/Desa Gombang (Kodepos : 66273)
- Kelurahan/Desa Kasreman (Kodepos : 66273)
- Kelurahan/Desa Ngebong (Kodepos : 66273)
- Kelurahan/Desa Ngrance (Kodepos : 66273)
- Kelurahan/Desa Pakel (Kodepos : 66273)
- Kelurahan/Desa Pecuk (Kodepos : 66273)
- Kelurahan/Desa Sambitan (Kodepos : 66273)
- Kelurahan/Desa Sanan (Kodepos : 66273)
- Kelurahan/Desa Sodo (Kodepos : 66273)
- Kelurahan/Desa Sukoanyar (Kodepos : 66273)
- Kelurahan/Desa Suwaluh (Kodepos : 66273)
- Kelurahan/Desa Tamban (Kodepos : 66273)

14. Kecamatan Pucanglaban
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Pucanglaban di Kota/Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Demuk (Kodepos : 66284)
- Kelurahan/Desa Kalidawe (Kodepos : 66284)
- Kelurahan/Desa Kaligentong (Kodepos : 66284)
- Kelurahan/Desa Manding (Kodepos : 66284)
- Kelurahan/Desa Panggungkalak (Kodepos : 66284)
- Kelurahan/Desa Panggunguni (Kodepos : 66284)
- Kelurahan/Desa Pucanglaban (Kodepos : 66284)
- Kelurahan/Desa Sumberbendo (Kodepos : 66284)
- Kelurahan/Desa Sumberdadap (Kodepos : 66284)

15. Kecamatan Rejotangan
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Rejotangan di Kota/Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Aryojeding (Kodepos : 66293)
- Kelurahan/Desa Banjarejo (Kodepos : 66293)
- Kelurahan/Desa Blimbing (Kodepos : 66293)
- Kelurahan/Desa Buntaran (Kodepos : 66293)
- Kelurahan/Desa Jatidowo (Kodepos : 66293)
- Kelurahan/Desa Karangsari (Kodepos : 66293)
- Kelurahan/Desa Pakisrejo (Kodepos : 66293)
- Kelurahan/Desa Panjerejo (Kodepos : 66293)
- Kelurahan/Desa Rejotangan (Kodepos : 66293)
- Kelurahan/Desa Sukorejo Wetan (Kodepos : 66293)
- Kelurahan/Desa Sumberagung (Kodepos : 66293)
- Kelurahan/Desa Tanen (Kodepos : 66293)
- Kelurahan/Desa Tegalrejo (Kodepos : 66293)
- Kelurahan/Desa Tenggong (Kodepos : 66293)
- Kelurahan/Desa Tenggur (Kodepos : 66293)
- Kelurahan/Desa Tugu (Kodepos : 66293)

16. Kecamatan Sendang
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Sendang di Kota/Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Dono (Kodepos : 66254)
- Kelurahan/Desa Geger (Kodepos : 66254)
- Kelurahan/Desa Kedoyo (Kodepos : 66254)
- Kelurahan/Desa Krosok (Kodepos : 66254)
- Kelurahan/Desa Nglurup (Kodepos : 66254)
- Kelurahan/Desa Nglutung (Kodepos : 66254)
- Kelurahan/Desa Nyawangan (Kodepos : 66254)
- Kelurahan/Desa Picisan (Kodepos : 66254)
- Kelurahan/Desa Sendang (Kodepos : 66254)
- Kelurahan/Desa Talang (Kodepos : 66254)
- Kelurahan/Desa Tugu (Kodepos : 66254)

17. Kecamatan Sumbergempol
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Sumbergempol di Kota/Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Bendiljati Kulon (Kodepos : 66291)
- Kelurahan/Desa Bendiljati Wetan (Kodepos : 66291)
- Kelurahan/Desa Bendilwungu (Kodepos : 66291)
- Kelurahan/Desa Bukur (Kodepos : 66291)
- Kelurahan/Desa Doroampel (Kodepos : 66291)
- Kelurahan/Desa Jabalsari (Kodepos : 66291)
- Kelurahan/Desa Junjung (Kodepos : 66291)
- Kelurahan/Desa Mirigambar (Kodepos : 66291)
- Kelurahan/Desa Podorejo (Kodepos : 66291)
- Kelurahan/Desa Sambidoplang (Kodepos : 66291)
- Kelurahan/Desa Sambijajar (Kodepos : 66291)
- Kelurahan/Desa Sambirobyong (Kodepos : 66291)
- Kelurahan/Desa Sumberdadi (Kodepos : 66291)
- Kelurahan/Desa Tambakrejo (Kodepos : 66291)
- Kelurahan/Desa Trenceng (Kodepos : 66291)
- Kelurahan/Desa Wates (Kodepos : 66291)
- Kelurahan/Desa Wonorejo (Kodepos : 66291)

18. Kecamatan Tanggung Gunung
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Tanggung Gunung di Kota/Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Jengglungharjo (Kodepos : 66283)
- Kelurahan/Desa Kresikan (Kodepos : 66283)
- Kelurahan/Desa Ngepoh (Kodepos : 66283)
- Kelurahan/Desa Ngrejo (Kodepos : 66283)
- Kelurahan/Desa Pakisrejo (Kodepos : 66283)
- Kelurahan/Desa Tanggunggunung (Kodepos : 66283)
- Kelurahan/Desa Tenggarejo (Kodepos : 66283)

19. Kecamatan Tulungagung
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Tulungagung di Kota/Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Kampungdalem (Kodepos : 66212)
- Kelurahan/Desa Kenayan (Kodepos : 66212)
- Kelurahan/Desa Botoran (Kodepos : 66213)
- Kelurahan/Desa Panggungrejo (Kodepos : 66214)
- Kelurahan/Desa Kedungsoko (Kodepos : 66215)
- Kelurahan/Desa Kutoanyar (Kodepos : 66215)
- Kelurahan/Desa Tertek (Kodepos : 66216)
- Kelurahan/Desa Karangwaru (Kodepos : 66217)
- Kelurahan/Desa Tamanan (Kodepos : 66217)
- Kelurahan/Desa Bago (Kodepos : 66218)
- Kelurahan/Desa Jepun (Kodepos : 66218)
- Kelurahan/Desa Kauman (Kodepos : 66219)
- Kelurahan/Desa Kepatihan (Kodepos : 66219)
- Kelurahan/Desa Sembung (Kodepos : 66219)
A. Letak, Luas dan Batas Administrasi
Secara geografis Kabupaten Tulungagung terletak antara koordinat (111°43' - 112°07') Bujur Timur dan (7°51' – 8°18') Lintang Selatan dengan titik nol derajat dihitung dari Greenwich Inggris. Dan terletak kurang lebih 154 km ke arah Barat Daya dari Kota Surabaya.
Luas wilayah Kabupaten Tulungagung secara keseluruhan sebesar 1.150,41 Km² (115.050 Ha) atau sekitar 2,2% dari seluruh wilayah Propinsi Jawa Timur.
Adapun batas-batas administrasi Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Kabupaten Kediri, Nganjuk dan Blitar.
- Sebelah Timur : Kabupaten Blitar.
- Sebelah Selatan : Samudera Hindia/Indonesia.
- Sebelah Barat : Kabupaten Trenggalek dan Ponorogo.
B. Keadaan Geografis
1) Fisiografi
Fisiografi wilayah Kabupaten Tulungagung menunjukkan adanya dataran rendah, perbukitan bergelombang serta daerah lereng Gunung Wilis. Adapun secara garis besar dapat dibedakan sebagai berikut:
Bagian utara (barat daya) seluas +25%, adalah daerah lereng gunung yang relatif subur yang merupakan bagian tenggara dari Gunung Wilis.
Bagian selatan seluas +40% adalah daerah perbukitan yang relatif tandus, namun kaya akan potensi hutan (walaupun akhir-akhir ini terjadi kerusakan besar-besaran) dan bahan tambang merupakan bagian dari pegunungan selatan Jawa Timur.
Bagian Tengah seluas +35% adalah dataran rendah yang subur dimana dataran ini dilalui oleh Sungai Brantas dan Sungai Ngrowo beserta cabang-cabangnya.
2) Relief
Relief adalah beda tinggi dari suatu tempat ke tempat lain pada suatu daerah dan juga curam-landainya lereng-lereng yang ada. Termasuk dalam pengertian relief ini adalah bentuk-bentuk bukit, lembah, dataran, tebing, gunung dan sebagainya.
Keadaan topografi Kabupaten Tulungagung menunjukkan ketinggian yang bervariasi sebagai berikut :
Ketinggian 0 – 100 meter diatas permukaan air laut meliputi wilayah seluas 38.527,23 Ha atau 33,49% dari luas wilayah Tulungagung.
Ketinggian 100 – 500 meter diatas permukaan air laut meliputi wilayah seluas 64.215,89 Ha atau 55,82% dari luas wilayah Tulungagung.
Ketinggian 500-1.000 meter diatas permukaan air laut meliputi wilayah seluas 9.479,38 Ha atau 7.67% dari luas wilayah Tulungagung.
Ketinggian lebih dari 1.000 meter diatas permukaan air laut meliputi wilayah seluas 3.474,24 Ha atau 3,02% dari luas wilayah Tulungagung.
3) Geologi
- Tatanan Stratigrafi
Tatanan stratigrafi Kabupaten Tulungagung, meliputi:
a. Endapan Permukaan
(1) Aluvium ( Qa ).
Endapan ini merupakan hasil aktifitas endapan sungai, pantai dan rawa, yang disusun oleh kerakal, kerikil, pasir, lanau, lempung dan lumpur. Dijumpai di Kecamatan-Kecamatan Besuki, Bandung, Pakel, Campurdarat, Rejotangan, Ngunut, Sumbergempol, Boyolangu, Gondang, Kauman, Tulungagung, Kedungwaru, Ngantru, dan Karangrejo.
b. Batuan Sedimen
(2) Satuan Breksi/Formasi Arjosari (Toma).
Berupa runtuhan endapan turbidit, yang ke arah mendatar berangsur berubah menjadi batuan gunung api. Umur satuan ini adalah Oligosen Akhir-Miosen Awal, tersingkap di Kecamatan-Kecamatan Gondang dan Kauman.

(3) Satuan Batu gamping/Formasi Campurdarat.
Disusun oleh batu gamping hablur yang bersisipan dengan batu lempung berkarbon. 
Berumur akhir Miosen Awal-Awal Miosen Tengah. Tersebar di Kecamatan-Kecamatan Bandung, Besuki, Campurdarat dan Tanggunggunung.
(4) Satuan Batulempung/Formasi Nampol ( Tmn).
Tersusun oleh perulangan batulempung, batupasir dan tuf yang bersisipan konglomerat dan breksi. Umur satuan ini adalah miosen awal. Secara setempat-setempat dijumpai di Kecamatan-Kecamatan Bandung, Besuki, Tanggunggunung, Kalidawir, dan Pucanglaban.
(5) Satuan Batugamping Terumbu / Formasi Wonosari (Tmwl).
Litologi tersusun oleh batugamping terumbu, batugamping berlapis, batugamping berkepingan, batugamping pasiran kasar, batugamping tufan dan napal.
Satuan ini berumur miosen tengah-miosen akhir dan dapat di jumpai di Kecamatan Pucanglaban dan Kalidawir.
c. Batuan Gunung Api
(6) Satuan Gunung Api Tua/Formasi Mandalika (Tomn).
Batuan penyusun berupa breksi gunung api, lava, tuf, batupasir dan batulanau. Umur satuan ini adalah oligo miosen. Tersingkap di Kecamatan-Kecamatan Besuki, Bandung, Tanggunggunung, Campurdarat, Boyolangu, Kalidawir dan Pagerwojo.

(7) Satuan Breksi Gunung Api/ Formasi Wuni (Tmw).
Tersusun oleh breksi gunung api, tuf, batupasir, dan batulanau yang umumnya tufan, bersisipan batugamping. Berumur miosen. Tersingkap setempat-setempat di Kecamatan Pucanglaban.
(8) Satuan Gunung Api Muda/Batuan Gunung api.
Litologi penyusun batuan berupa lava, breksi piroklastik, lapili, tuf, endapan lahar dan lumpur gunung api. Satuan ini berumur plistosen.
d. Batuan Terobosan
(9) Satuan Andesit (An)
Litologi berwarna kelabu kehitaman, tekstur porfiritik, berkomposisi andesin, kuarsa, ortoklas, biotit, mineral bijih, dan tertanam dalam masa dasar mikrolit dan kaca gunung api, satuan ini dijumpai di Kecamatan Besuki pada Gunung Tanggul yang nampak menjulang tinggi. Gambaran pembagian tatanan stratigrafi dapat dilihat pada peta berikut.
- Struktur dan Tektonika
a. Secara struktur Kabupaten Tulungagung dijumpai adanya struktur rekahan (kekar), patahan (sesar) dan lipatan (sinklin dan antiklin).
Struktur sesar yang terjadi berupa :
Sesar mendatar: berarah barat laut-tenggara dan timur laut-barat daya, ditafsirkan sebagai sesar geser gerus.
Sesar turun: kelurusan berarah barat-timur atau hampir utara-selatan.
Pola-pola struktur dengan arah gaya utama adalah nisbi utara-selatan.
b. Secara Tektonika, arah penekanan pola-pola struktural tersebut, sebagai hasil aktivitas kegiatan penunjaman kerak Samudera Hindia-Australia yang aktif menghujam ke arah utara terhadap kerak Benua ( termasuk Pulau Jawa).

4) Jenis Tanah

Beberapa jenis tanah yang dijumpai di wilayah Kabupaten Tulungagung yakni:
Tanah alluvial coklat kekelabuan terdapat di Kecamatan Bandung dan Kecamatan Besuki.
Tanah alluvial coklat tua kekelabuan terdapat di Kecamatan-Kecamatan Besuki, Pakel, Campurdarat, Tulungagung, Boyolangu, Kalidawir dan Pucanglaban.
Tanah assosiasi alluvial kelabu dan alluvial coklat kekelabuan di Kecamatan-Kecamatan Besuki, Bandung, Pakel, Campurdarat, Gondang, Boyolangu, Tulungagung, Kedungwaru, Ngantru, Sumbergempol, Kalidawir dan Ngunut.
Tanah litosol terdapat di Kecamatan-Kecamatan Bandung, Besuki, Tanggunggunung, Kalidawir dan Boyolangu.
Tanah litosol mediteran dan resina terdapat di Kecamatan-Kecamatan Besuki, Tanggunggunung, Sumbergempol, Kalidawir, Pucanglaban dan Rejotangan.
Tanah regosol coklat kekelabuan terdapat di Kecamatan-Kecamatan Ngunut, Pucanglaban dan Rejotangan.
Tanah mediteran coklat kemerahan terdapat di Kecamatan Gondang, Kauman, Karangrejo, Pagerwojo dan Kecamatan Sendang.
Litosol coklat kemerahan terdapat di Kecamatan Pagerwojo dan Kecamatan Sendang.
Tanah andosol terdapat di Kecamatan Sendang dan Kecamatan Pagerwojo.
Dilihat dari jenis tanah yang ada serta hubungannya dengan penggunaan tanah, perlu diperhatikan sifat kimia dan fisika tanah setempat yang nantinya dapat dipergunakan untuk meningkatkan produktivitas tanah seoptimal mungkin. Tanah-tanah litosol yang mendominasi wilayah bagian selatan Kabupaten Tulungagung meliputi Kecamatan-Kecamatan Besuki, Tanggunggunung, Kalidawir dan Pucanglaban. Mempunyai kedalaman efektif tanah dangkal, karena topografi yang bergelombang serta kemiringan tanah lebih dari 40%, maka pada daerah ini diharapkan ditanami dengan tanaman keras yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan sekaligus berfungsi sebagai tanaman pelindung dan zona perakaran untuk tata air.
Tanah litosol dengan batuan induk kapur terdapat di Kecamatan-Kecamatan Tanggunggunung, Kalidawir dan Pucanglaban, mempunyai kedalaman efektif yang dangkal dan kandungan unsur hara yang miskin serta mempunyai kepekaan yang besar terhadap erosi. Untuk itu perlu ditingkatkan pengembangan hutan jati dan tanaman palawija di daerah ini.

5) Kemampuan Tanah

a). Kemiringan Tanah
Kemiringan tanah dapat dinyatakan dalam prosentase (%) dimana setiap 1% kemiringan tanah berarti terdapat perbedaan tinggi sebesar 1 meter dari 2 tempat sejauh 100 meter. Wilayah Kabupaten Tulungagung dapat dikelompokkan menjadi 6 (enam) klasifikasi kemiringan tanah sebagai berikut:
Lereng antara 0-2% merupakan wilayah yang datar dengan luas 46.971,24 hektar atau 40,8% terdapat pada hampir semua wilayah kecamatan, kecuali wilayah Kecamatan Sendang, Pagerwojo dan Tanggunggunung.
Lereng antara 2-8% merupakan wilayah yang datar hingga landai dengan luas 5.637,01 hektar atau 4,9%, terdapat hampir disemua kecamatan kecuali Kecamatan Tanggunggunung, Sendang, Pagerwojo, Tulungagung, Pakel, Kedungwaru, Sumbergempol, Ngunut dan Ngantru.
Lereng antara 8-15% merupakan wilayah yang landai hingga berombak dengan luas 8.317,46 hektar atau 7,2%, terdapat di hampir semua kecamatan kecuali Tulungagung, Pakel, Kedungwaru, Ngantru, Sumbergempol, dan Ngunut.
Lereng antara 15-25% merupakan wilayah yang berombak hingga bergelombang lemah dengan luas 15.875,66 hektar atau 13,8% terdapat di Kecamatan Karangrejo, Kauman, Sendang, Pagerwojo, Gondang, Bandung, Boyolangu, Campurdarat, Besuki, Tanggunggunung, Kalidawir, Pucanglaban, dan Rejotangan.
Lereng antara 25-40% merupakan wilayah bergelombang lemah hingga bergelombang kuat dengan luas 22.985,19 hektar atau 19,98% terdapat di Kecamatan Gondang, Pagerwojo, Bandung, Besuki, Campurdarat, Boyolangu, Kalidawir, Pucanglaban, Gondang dan Rejotangan.
Lereng lebih dari 40% merupakan wilayah bergelombang kuat dengan luas 15.254,44 hektar atau 13,26% terdapat di Kecamatan Sendang, Pagerwojo, Besuki, Campurdarat, Kalidawir, Gondang, Rejotangan, Tanggunggunung, Bandung, dan Pucanglaban.
b). Kedalaman Efektif Tanah
Kedalaman efektif tanah, pengaruhnya sangat besar terhadap pertumbuhan akan tanaman. Sehubungan dengan hal tersebut di wilayah Kabupaten Tulungagung dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kedalaman lebih dari 90 Cm, meliputi wilayah seluas 50.767,59 Ha atau 44,13% dari luas wilayah Kabupaten Tulungagung, kedalaman ini terdapat dihampir seluruh kecamatan kecuali Tanggunggunung.
Kedalaman 60 - 90 Cm, meliputi wilayah seluas 16.094,24 Ha atau 13,99% dari luas wilayah Kabupaten Tulungagung. Kedalaman ini tersebar di Kecamatan Sendang, Pagerwojo, Pucanglaban, Campurdarat, Besuki dan Karangrejo.
Kedalaman 30 - 60 Cm, meliputi wilayah seluas 31.176,11 Ha atau 27,10% dari luas wilayah Kabupaten Tulungagung. 
Kedalaman ini tersebar di Kecamatan Tanggunggunung, Campurdarat, Besuki, Sendang, Rejotangan, Pucanglaban, Pagerwojo, Kalidawir dan Bandung.
Kedalaman kurang dari 30 Cm, meliputi wilayah seluas 17.003,06 Ha atau 14,78% dari luas wilayah Kabupaten Tulungagung.
Kedalaman tersebut terdapat di Kecamatan, Gondang, Rejotangan, Kauman, Kalidawir, Bandung, Besuki, Campurdarat, Pucanglaban, Tanggunggunung, Sendang, Pagerwojo, dan Boyolangu.
c). Tekstur Tanah
Tekstur tanah berpengaruh terhadap pengolahan tanah dan pertumbuhan tanaman. Sifat tekstur tanah berhubungan erat dengan kandungan udara dalam rongga tanah (porositas), peresapan (permeabilitas), serta daya menyimpan air dan unsur hara lainnya (mudah tidaknya tererosi).
Tekstur tanah ditentukan oleh perbandingan partikel pasir, debu dan liat. Tanah bertekstur halus lebih dalam reaksi kimianya dari pada tanah bertekstur kasar.
Berdasarkan kelas tekstur tanah, wilayah Tulungagung dapat dibagi menjadi 3 (tiga) golongan:
Tanah bertekstur halus, meliputi wilayah seluas 46.948,23 Ha atau 40,81% dari luas Kabupaten Tulungagung. Golongan ini terdapat di Kecamatan Sendang, Pagerwojo, Ngantru, Pucanglaban, Pakel, Bandung, Campurdarat dan Besuki.
Tanah bertekstur sedang, meliputi luas wilayah 29.887,65 Ha atau 25,98% dari luas wilayah Kabupaten Tulungagung. Golongan ini terdapat di hampir semua kecamatan, kecuali Kecamatan Rejotangan.
Tanah bertekstur kasar, meliputi wilayah seluas 38.251,13 Ha atau 33,25% dari luas wilayah Kabupaten Tulungagung. Golongan ini terdapat di Kecamatan Pucanglaban.
Penyebaran tekstur tanah di Kabupaten Tulungagung dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
6). Iklim dan Tata Air
a). Iklim
Secara garis besar Kabupaten Tulungagung mempunyai iklim tropis yang terbagi ke dalam dua musim yaitu penghujan dan kemarau. Musim penghujan dipengaruhi oleh angin barat (muson barat) yang jatuh pada Bulan Oktober sampai Maret, dan musim kemarau (muson timur) yang jatuh pada bulan-bulan April-September.

Hal ini diperoleh berdasarkan data seri waktu yang dikumpulkan dari stasiun yang ada di Kabupaten Tulungagung. Dari data yang dikumpulkan menunjukkan curah hujan rata-rata 120,26 mm selama tahun 2006. Curah hujan paling besar pada bulan Januari, Pebruari, Maret, April, Mei, dan Desember. Paling sedikit bulan Juni dan November.
b). Tata Air
Dimuka bumi terjadi siklus hidrologi yang berlangsung secara terus menerus tanpa diketahui awal dan berakhirnya. Radiasi bersumber dari matahari, menyebabkan penguapan air diatas permukaan samudera. Hasil penguapan terkumpul diatas sebagai awan. Dibawah tekanan tertentu awan terkondensasi dan jatuh kembali kepermukaan bumi sebagai hujan. Diatas permukaan bumi, air hujan mengisi sungai-sungai dan danau-danau. Pada permukaan tanah atau batuan yang telah lapuk, air meresap sebagian dan menguap kembali sebagian. Air yang meresap tertahan sebagian akan mengisi reservoir. Peresapan yang terjadi pada tempat yang tinggi air tanah akan muncul kembali ke tempat-tempat yang lebih rendah berupa rembesan-rembesan ataupun sebagian berupa sumber-sumber air. Pemunculan air ke atas permukaan akan membuahkan aliran-aliran kecil menuju sungai dan dari sungai-sungai akan mengalir mengisi samudera kembali.

(1) Air permukaan
Air permukaan merupakan air tawar yang terdapat pada sungai-sungai, saluran-saluran, danau-danau/telaga-telaga, rawa-rawa, empang-empang dan sebagainya
Atas dasar pembagian Daerah Aliran Sungai ( DAS ) Jawa Timur, di Kabupaten Tulungagung termasuk pada 2 (dua) DAS sebagai berikut:
DAS Brantas
DAS Brantas di Kabupaten Tulungagung dapat dibedakan:
- Sub DAS Ngrowo-Ngasinan
Sub DAS ini menempati bagian tengah Kabupaten Tulungagung dengan pola aliran sungai yaitu Sungai Ngrowo/Parit Agung/Parit Raya sebagai sungai orde I beserta anak percabangan sungainya baik sebagai percabangan sungai Orde II, Orde III dan orde IV. Anak-anak percabangan sungai tersebut antara lain Sungai Kalidawir, Sungai Ngasinan, Sungai Song, Sungai Klantur, Sungai Babaan, Sungai Wudu, Sungai Gondang, Sungai Bajalpicisan, Sungai Keboireng dan lain sebagainya.
- Sub DAS Lahar
Sub DAS ini menempati bagian utara Kabupaten Tulungagung dengan pola aliran sungai utama yaitu Sungai Brantas sebagai sungai Orde I beserta anak-anak percabangannya sebagai sungai Orde II, Orde III dan seterusnya.
Anak-anak percabangan sungai yang dimaksud antara lain: Sungai Catut, Sungai Boto dan lain sebagainya.
DAS/DAL Selosewu
Daerah Aliran Laut (DAL) Selosewu ini di Kabupaten Tulungagung menempati bagian selatan, secara umum bentuk morfologinya miring ke arah selatan dengan pola pengaliran maupun pengeringan sungainya mengalir dan bermuara di Samudera Indonesia/Hindia. Sungai-sungai yang dimaksud antara lain : Sungai Dlodo, Sungai Kerecek, Sungai Ngelo, Sungai Urang, Sungai Molang dan lain sebagainya.
Berdasarkan batas wilayah penyebarannya berbeda antara batas administrasi Kabupaten Tulungagung dengan batas penyebaran daerah tangkapan (Catchment Area) air hujannya pada sistem Sub DAS yang ada. Khususnya pada 2 (dua) Sub DAS yaitu pada sistem Sub DAS Ngrowo-Ngasinan ekosistemnya yang mempengaruhi mencakup 3 wilayah kabupaten yaitu Tulungagung, Trenggalek dan Ponorogo. Sedang pada sistem Sub DAS lahar pengaruh ekosistemnya mencakup 3 wilayah kabupaten yaitu Tulungagung, Blitar dan Kediri.
Berdasarkan kenampakan karakteristik fisiknya pada Sistem DAS-Sub DAS di Kabupaten Tulungagung, secara umum dapat dibedakan menjadi daerah bagian hulu dan daerah bagian hilir.
Daerah bagian hulu di Kabupaten Tulungagung menempati kawasan perbukitan/pegunungan dan lereng tenggara Gunung Wilis. Kawasan ini mempunyai peranan embung/bendung, waduk, tandon air dan lain sebagainya. Sedangkan pada bagian daerah hilir, secara umum menempati daerah dataran rendah/daerah muara sungai yang merupakan daerah pemanfaatan dan penataan air oleh aktivitas kegiatan manusia.
Disini potensi air sangat besar peranannya dimanfaatkan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan/keperluan irigasi, penyediaan air baku untuk minum, industri, perikanan dan lain sebagainya. Disamping pemanfaatan tersebut dalam rangka penataan air banyak dilaksanakan program-program/kegiatan-kegiatan pembangunan seperti pengembangan jaringan irigasi, pekerjaan normalisasi saluran, pembuatan tanggul sungai, pembuatan pelengsengan dan lain sebagainya.
(2) Air Tanah
Proses terbentuknya air tanah berawal dari air hujan yang membasahi tanah dan mengalami infiltrasi (peresapan) membentuk air dalam zone akar (soil water), kemudian mengalami perkolasi dan membentuk air tanah (ground water).
Air tanah menempati suatu formasi geologi yang mampu menyimpan air. Formasi geologi yang mampu menyimpan dan sekaligus meloloskan air disebut sebagai lapisan pembawa air (akifer). Seperti halnya air permukaan, air tanah yang berada dibawah muka tanah itu pun bergerak, baik ke arah vertikal maupun horizontal.
Di Kabupaten Tulungagung dapat dibedakan berbagai lapisan pembawa air (akifer). Ketergantungan terhadap sumber air tanah ini, di Kabupaten Tulungagung masih tinggi, karena pasokan (distribusi) air dari sumber air permukaan/PDAM belum dapat memenuhi kebutuhan. Selama ini sumber air tanah dapat dimanfaatkan / dibutuhkan sebagai sumber penyediaan air oleh berbagai pihak seperti penduduk, perkantoran, industri, pertanian dan lain 
sebagainya 

Mengingat air merupakan sumber daya yang sangat penting bagi kehidupan manusia, maka diupayakan agar kegiatan pembangunan yang dilaksanakan adalah pembangunan yang berwawasan lingkungan sehingga penerapan dan pengisian air tanah seimbang dan terkendali. Keberadaan hutan perlu diperhatikan dalam eksploitasinya, karena hutan sangat berperan dalam hidrologi suatu wilayah, oleh karena itu di dalam kawasan hutan telah dilaksanakan berbagai kegiatan seperti reboisasi.

7) Kebencanaan
Kebencanaan atau bencana alam merupakan fenomena atau gejala alam yang disebabkan oleh suatu proses dalam lingkungan alam yang sering kali mengakibatkan rusaknya sarana dan prsarana fisik hasil pembangunan, serta menimbulkan kerugian yang tidak sedikit baik berupa harta benda maupun korban jiwa manusia.
Di Kabupaten Tulungagung terdapat wilayah yang berpotensi rawan terhadap bencana alam berupa tanah longsor (gerakan tanah, gelombang tsunami, banjir, gempa bumi, dan kekeringan; dimana kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam tersebut mengakibatkan korban yang cukup berarti.
Bencana alam tersebut terjadi disebabkan beberapa faktor, antara lain: tingginya intensitas curah hujan, kurangnya vegetasi penutup lahan, kemiringan lereng, tata guna lahan, batuan/tanah, struktur geologi, kegempaan dan pengaruh aktivitas manusia.

8) Perwilayahan Pembangunan
Dalam kebijaksanaan tata ruang, penetapan perwilayahan pembangunan, maka Kabupaten Tulungagung dibagi dalam 6 (enam) Sub Satuan Wilayah Pembangunan (Sub SWP), yaitu:
Sub SWP Tulungagung dan sekitarnya dengan pusat di Tulungagung meliputi Kecamatan-Kecamatan: Tulungagung, Kedungwaru, Boyolangu dan Ngantru. Kegiatan utama meliputi: pendidikan, perdagangan, jasa, pemukiman, perikanan, industri kecil, peternakan, dan pertanian.
Sub SWP Ngunut dan sekitarnya dengan pusat di Ngunut meliputi Kecamatan-Kecamatan: Ngunut, Rejotangan dan Sumbergempol. Kegiatan utama meliputi: pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, industri kecil, perdagangan, pertambangan dan pendidikan.
Sub SWP Kalidawir dan sekitarnya dengan pusat di Kalidawir, meliputi Kecamatan-Kecamatan: Kalidawir, Tanggunggunung dan Pucanglaban. Kegiatan utama meliputi: pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, pertambangan dan pariwisata.
Sub SWP Campurdarat dan sekitarnya dengan pusat di Campurdarat meliputi Kecamatan-Kecamatan: Campurdarat, Besuki, Pakel dan Bandung. Kegiatan utama meliputi: pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, industri kerajinan, pertambangan dan pariwisata.
Sub SWP Kauman dan sekitarnya dengan pusat di Kauman, meliputi Kecamatan-Kecamatan: Kauman, Gondang dan Karangrejo. Kegiatan utama meliputi: pertanian, industri kerajinan, kehutanan, perikanan, perkebunan dan peternakan.
Sub SWP Sendang-Pagerwojo dengan pusat di Sendang meliputi Kecamatan Sendang dan Kecamatan Pagerwojo. Kegiatan utama meliputi: pertanian, perkebunan, kehutanan, pariwisata dan peternakan.
9) Penggunaan Tanah/Lahan
Pola penggunaan tanah pada hakekatnya adalah gambaran ruang dari hasil jenis usaha dan tingkat teknologi, jumlah manusia dan keadaan fisik daerah, sehingga pola pembangunan tanah di suatu daerah dapat mencerminkan kegiatan manusia yang berada di daerah tersebut. Penggunaan tanah bersifat dinamis, artinya penggunaan tanah dapat berubah tergantung dari dinamika pembangunan yang ada. Sehingga dalam menyusun rencana pembangunan atau yang sekarang kita kenal dengan Rencana Umum Tata Ruang perlu diperhatikan fakta wilayah yang ada diantaranya adalah penggunaan tanah yang saat ini ada. Hal ini dimaksudkan agar alokasi kegiatan yang direncanakan sesuai dengan potensi dan daya dukung wilayah dengan penggunaan tanah, karena pada dasarnya penggunaan tanah ini kaitannya dengan penguasaan tanahnya. Berdasarkan pemikiran tersebut diatas, maka data luas dan letak penggunaan tanah menjadi sangat penting, terutama untuk mengetahui berapa tanah yang masih tersedia untuk suatu kegiatan.
- Lahan persawahan
Secara umum lahan persawahan terdapat dibagian tengah Kabupaten Tulungagung dengan luas kurang lebih 26.503,33 hektar atau 23,04%. Lahan ini merupakan lahan yang tergolong sangat baik/subur dengan permukaan rata-rata datar dengan lereng tanah 0-3 persen. Tanah tidak peka terhadap erosi, tekstur lempung dan mudah diolah. 
Permeabilitas tanah sedang dengan drainase umumnya baik sampai sedang terdapat genangan-genangan kecil bersifat sementara dan setempat-setempat. Lahan ini amat cocok untuk tanaman semusim. Sehingga tindakan pemupukan dan usaha-usaha memelihara struktur tanah yang baik sangat diperlukan untuk menjaga kesuburan dan mempertinggi produktivitasnya.

- Lahan pemukiman
Merupakan lahan yang digunakan untuk segala jenis bangunan, termasuk daerah sekitar yang dalam penggunaan sehari-hari berkaitan dengan keperluan pemukiman seperti rumah mukim, daerah industri, daerah pertambangan, daerah perdagangan, daerah perkantoran, daerah rekreasi, dan lain sebagainya. Terdapat secara membloky di sekitar/menyesuaikan arah aliran sungai, jalan, dan kawasan-kawasan yang berpotensi untuk dapat berkembang. Luasan keseluruhan kurang lebih 22.572,39 hektar atau 19,62%. Lahan ini merupakan lahan yang tergolong sangat baik/subur dan permukaan datar dengan lereng tanah berkisar antara (0-8)°. Sifat tanah tidak peka terhadap erosi, tekstur lempung-lempung pasiran dan mudah diolah. Permeabilitas tanah sedang, drainase baik-sedang, terdapat genangan-genangan bersifat sementara dan setempat-setempat. Upaya/tindakan pemupukan dan usaha-usaha pemulihan struktur tanah yang baik sangat diperlukan untuk menjaga kesuburannya dan mempertinggi produktivitas.

- Tegalan
Tegalan adalah pertanian kering semusim yang tidak pernah diairi dan ditanami dengan jenis tanaman umur pendek saja, tanaman keras yang mungkin ada hanya pada pematang-pematang. Di Kabupaten Tulungagung lahan tegalan mempunyai luasan kurang lebih 25.202,10 hektar atau 21,90%. Umumnya menempati kemiringan tanah (8-20)°. Sesuai untuk digarap bagi usaha tani tanaman semusim. Usaha-usaha penanggulangan erosi tidak dapat ditinggalkan, yaitu perlu pembuatan teras-teras, tindakan khusus pengawetan tanah dan lain sebagainya. 

- Perkebunan
Perkebunan adalah areal yang ditanami jenis tanaman keras dan jenis tanamannya hanya satu atau dua jenis saja, dan cara pengambilan hasilnya bukan dengan menebang pohon. Di Kabupaten Tulungagung perkebunan menempati areal seluas ± 2.607,94 hektar atau 2,27%.

- Hutan
Hutan adalah suatu lapangan yang ditumbuhi pohon-pohon yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya dan ditetapkan oleh pemerintah sebagai hutan. Di Kabupaten Tulungagung hutan menempati areal seluas 30.308,48 hektar atau 26,34 %, menempati sebagian daerah lereng tenggara Gunung Wilis dan sebagian menempati daerah jalur pegunungan/perbukitan selatan Jawa Timur di Kabupaten Tulungagung. Hutan ini mempunyai manfaat yang besar dan penting dalam pengaturan tata air, pencegah erosi, iklim, keindahan dan kepentingan strategis.

- Perairan
Perairan meliputi kolam, tambak, danau, genangan, sungai seluas 827,57 hektar atau 0,72% dari luas wilayah Kabupaten Tulungagung.