Rabu, 11 Maret 2015
MARS PERTANYAAN
Mars dikenal sebagai "bintang api" oleh para ahli astronomi Cina kuno, dan hingga kini keingintahuan para ilmuwan mengenai planet merah ini masih terus menyala dengan pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab. Meskipun telah puluhan pesawat ruang angkasa telah dikirim ke Mars, masih banyak yang belum diketahui tentang planet ini. Berikut adalah beberapa misteri terbesar yang belum terpecahkan tentang Mars.
Mengapa Mars memiliki dua belahan yang bertolak belakang?
Para ilmuwan telah dibingungkan dengan perbedaan mencolok antara kedua belahan planet Mars selama beberapa dekade. Belahan utara planet ini halus dan rendah - ini adalah salah satu tempat paling datar dan halus di tata surya kita, yang kemungkinan tercipta oleh air yang pernah mengalir di permukaan Mars.
Sementara itu, bagian selatan permukaan Mars sangat kasar serta sangat berkawah, dan memiliki elevasi sekitar 2,5 mil sampai 5 mil (4 km sampai 8 km) lebih tinggi dari basin di belahan utara. Bukti terbaru menunjukkan perbedaan besar yang terlihat antara bagian utara dan selatan planet ini disebabkan oleh sebuah batu luar angkasa raksasa yang menghantam Mars di masa lalu.
Berasal darimanakah metana di Mars?
Metana - molekul organik paling sederhana - pertama kali ditemukan di atmosfer Mars oleh pesawat ruang angkasa Mars Express Badan Antariksa Eropa pada tahun 2003. Di Bumi, sebagian besar metana di atmosfer dihasilkan oleh kehidupan, seperti sisa makanan yang telah dicerna. Keberadaan Metana di atmosfer Mars diduga baru sekitar 300 tahun, sehingga apa pun yang menghasilkan gas ini dia menghasilkannya belum lama ini.
Namun, ada cara untuk menghasilkan metana tanpa kehidupan, seperti aktivitas gunung berapi. Pesawat ruang angkasa ESA, ExoMars, direncanakan untuk diluncurkan pada tahun 2016 dan akan mempelajari komposisi kimia dari atmosfer Mars untuk mempelajari lebih lanjut tentang metana ini.
Apakah saat ini air cair mengalir di permukaan Mars?
Meskipun sejumlah besar bukti menunjukkan bahwa air cair pernah mengalir di permukaan Mars, namun, apakah sesekali air mengalir di muka Planet Merah saat ini, tetap menjadi pertanyaan. Tekanan atmosfer planet itu terlalu rendah, sekitar 1/100 tekanan atmosfir bumi, untuk air cair bertahan di permukaan. Namun, garis gelap sempit yang terlihat di lereng Mars mengisyaratkan bahwa air asin dapat mengalir di sana setiap musim semi.
Apakah ada lautan di planet Mars?
Banyak misi ke Mars telah mengungkapkan sejumlah fitur di Planet Merah yang menyarankan bahwa planet ini pernah cukup hangat untuk air cair mengalir diseluruh permukaannya. Fitur-fitur ini termasuk apa yang tampak sebagai lautan yang luas, jaringan lembah, delta sungai dan mineral-mineral yang diperlukan untuk pembentukan air.
Namun, model saat ini mengenai iklim Mars awal, tidak dapat menjelaskan bagaimana suhu hangat semacam itu muncul, saat matahari jauh lebih lemah saat itu, mengakibatkan munculnya beberapa dugaan seperti "Apakah fitur ini mungkin telah diciptakan oleh angin atau mekanisme lain. Namun, ada bukti yang menunjukkan bahwa Mars kuno cukup hangat untuk mendukung air cair di setidaknya satu situs di permukaannya. Temuan lain mengisyaratkan bahwa Mars kuno pernah dingin dan basah, tidak dingin dan kering atau hangat dan basah, seperti yang sering dikatakan.
Apakah ada kehidupan di Mars?
Pesawat ruang angkasa pertama yang berhasil mendarat di Mars, Viking 1, NASA, telah memulai misteri yang menggoda namun tetap belum terpecahkan: Apakah ada bukti kehidupan di Mars? Viking adalah yang pertama dan sejauh ini satu-satunya yang mencoba untuk mencari kehidupan di Mars, dan temuannya hangat diperdebatkan saat ini. Viking telah mendeteksi molekul organik seperti metil klorida dan diklorometana. Namun, senyawa ini dianggap sebagai kontaminasi terestrial - karena diduga berasal dari cairan pembersih yang digunakan untuk menyiapkan pesawat ruang angkasa ketika masih di Bumi.
Permukaan Mars sangat tidak bersahabat dengan kehidupan seperti yang kita tahu, dalam hal dingin, radiasi, ke hiper-gersangan dan faktor-faktor lainnya. Namun, ada banyak contoh kehidupan yang masih dapat hidup di lingkungan yang ekstrim di Bumi, seperti, tanah kering dingin di Dry Valley, Antartika dan Gurun Atacama yang sangat gersang di Chili.
Di bumi, dimana ada air cair, disitu ada kehidupan dan kemungkinan pernah adanya lautan di Mars menimbulkan pertanyaan: "apakah kehidupan pernah berkembang di Mars dan, jika demikian, apakah mungkin masih ada?". Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini mungkin membantu menjelaskan pada bagaimana kehidupan secara umum mungkin ada atau tidak mungkin ada di bagian-bagian alam semesta lainnya.
Apakah kehidupan di Bumi berawal di Mars?
Meteorit yang ditemukan di Antartika yang datang dari Mars - pecahan kecil Mars akibat tabrakan kosmik - memiliki struktur yang mirip yang dibuat oleh mikroba di Bumi. Meskipun banyak penelitian sejak saat itu lebih mengenai kimiawi daripada penjelasan biologis dari struktur ini, perdebatan terus berlanjut. Temuan ini meningkatkan kemungkinan menggiurkan bahwa kehidupan di bumi sebenarnya berasal dari Mars, terbawa kesini bersama meteorit.
Dapatkah manusia hidup di Mars?
Untuk menjawab apakah ada kehidupan di Mars, manusia mungkin harus pergi ke sana dan mencari tahu sendiri.
Tahun 1969 NASA merencanakan misi manusia ke Mars dilakukan tahun 1981 dan membangun pangkalan permanen di Mars tahun 1988. Namun, perjalanan antar planet bagi manusia menjadi tantangan/masalah ilmiah dan teknologi. Selain akan harus berhadapan dengan kerasnya perjalanan - masalah makanan, air dan oksigen, efek buruk dari gaya berat mikro, potensi bahaya seperti kebakaran dan radiasi dan fakta bahwa setiap astronot tersebut akan jutaan mil jauhnya dari bantuan dan terkurung bersama-sama selama bertahun-tahun pada suatu waktu, mendarat, bekerja, hidup di planet lain dan kembali dari semua itu akan memuculkan sejumlah masalah juga.
Namun demikian, astronot tampak bersemangat untuk mencari tahu. Sebagai contoh, tahun 2011, enam sukarelawan telah tinggal di sebuah simulasi pesawat ruang angkasa selama hampir satu setengah tahun dalam proyek yang disebut Mars500, simulasi spaceflight terpanjang yang pernah dilakukan, bertujuan untuk mereplikasi misi berawak ke Mars dari awal sampai akhir. Bahkan ada banyak relawan untuk perjalanan satu arah ke Planet Merah. Mikroba kecil pemakan-batu bisa menambang sumber berharga dari Mars dan membuka jalan bagi koloni manusia pertama, dan petani bisa menanam tanaman di permukaannya. Misteri apakah manusia akan pernah pergi ke Mars atau tidak, mungkin sebagian besar gantung pada apakah ada kekuasaan/otoritas yang akan dapat diyakinkan untuk melaksanakan sebuah misi ke sana.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar