Minggu, 08 Maret 2015
perang dingin
Tidak semua pertempuran dilakukan medan perang.
Ketika saling tidak percaya dan dorongan untuk menang begitu memuncak, maka perang berubah menjadi uji kekuatan tekad dan perlombaan senjata dengan taruhan besar dan bisa mematikan.
Perang diam tersebut dapat berlangsung selama beberapa dekade, mempengaruhi tidak hanya negara yang berkonflik, tetapi juga seluruh dunia.
Perang yang dimaksud di sini adalah Perang Dingin yang hendak dibahas lebih lanjut dalam artikel ini.
Asal Mula Perang Dingin
Alasan terjadinya sebuah konflik seringnya bukan hanya terdiri dari satu faktor sederhana.
Begitu pula dengan Perang Dingin. Waktu terbaik untuk mempelajari konflik ini adalah dengan memulainya pada tahun 1917 atau pada saat pecahnya revolusi di Rusia.
1. Tsar terakhir Rusia, Nicholas II dipaksa turun oleh rakyatnya sendiri. Pada bulan Oktober tahun yang sama, Partai Bolshevik menggulingkan pemerintahan sementara dan memulai perang saudara antara kelas atas dengan para pekerja dan petani Rusia.
Periode pergolakan ini menandai dimulainya pengaruh komunisme di Rusia dan sebagian Eropa.
2. Komunisme sebagai sistem pemerintahan menjadi titik penting perbedaan antara Rusia dan Amerika yang kapitalis.
Kedua belah pihak selalu curiga terhadap prinsip-prinsip di balik ideologi masing-masing.
Keberhasilan Revolusi di Rusia menjadi indikasi dari potensi kekuatan yang dimiliki komunisme.
Para revolusioner Rusia amat waspada terhadap kapitalisme karena kekuasaan yang berpusat di tangan segelintir, situasi yang mereka alami saat hidup di bawah kekuasaan monarki selama berabad-abad.
Kedua belah pihak terus saling curiga yang diperburuk dengan AS yang memutuskan membantu perlawanan anti-Bolshevik dalam perang sipil tahun 1918.
3. Perang saudara tahun 1918 dimenangkan oleh kaum Bolshevik yang secara agresif menyatakan sistem komunis harus menggantikan monopoli kapitalisme.
Mereka memiliki seorang tokoh kuat, Joseph Stalin, yang dengan tangan besi melanjutkan rezim komunis.
Perbedaan ekonomi juga semakin meruncingkan rasa curiga. AS dikenal mendorong perdagangan internasional dan pertukaran untuk menciptakan ekonomi global.
Di lain sisi, Rusia memiliki pendekatan tertutup pada perdagangan dan bisnis. Mereka khawatir uang dan perdagangan terbuka akan menggerus loyalitas rakyat mereka.
4. Tindakan Jerman di paruh kedua tahun 1930-an lebih melebarkan jarak antara Soviet dan Amerika.
Jerman dan Uni Soviet menandatangani pakta perdagangan material tertentu dan peralatan militer.
Mereka juga sepakat membagi Polandia dan Eropa Timur diantara mereka. Sehubungan dengan hal itu, Polandia diserbu oleh Jerman pada tahun 1939 yang membuat Eropa berada di ujung perang.
Persahabatan yang ditunjukkan Jerman dan Rusia membuat khawatir AS dan sekutunya di Eropa.
5. Jerman menunjukkan sifat aslinya dengan juga menyerang Uni Soviet pada Perang Dunia II. Serangan Jerman memaksa Soviet dan Amerika untuk bekerja sama melawan musuh yang sama.
Meskipun Perang Dunia II berhasil mengalihkan perhatian mereka dari persaingan, rasa tidak percaya diantara kedua belah pihak tetap ada.
6. Berakhirnya perang membawa persaingan kembali ke permukaan.
Pembentukan Jerman pasca perang menjadi salah satu sumber ketegangan antara Amerika dan Rusia.
Sementara AS menginginkan sebuah negara liberal dan terbuka, Soviet masih hati-hati dan ingin membentuk negara tertutup ala komunisme.
Aspirasi yang berlawanan tersebut menyebabkan ketegangan berlapis-lapis antara 2 pihak.
Konferensi yang dilakukan pascaperang hanya menegaskan ketidakharmonisan antara AS dan Uni Soviet.
Harry S. Truman yang kemudian menjadi presiden AS membuat sikap Amerika semakin mengeras terhadap Rusia.
7. Uni Soviet lantas mulai mengambil langkah lebih agresif dengan memperluas pengaruhnya di negara-negara terdekat yang berbatasan.
Berbagai aneksasi dilakukan untuk menciptakan negara Blok Timur yang mampu mengakumulasi wilayah luas, material, dan SDM.
Taktik perampasan ini semakin memperburuk hubungan kedua negara. Rusia bahkan tidak puas dengan negara-negara Timur dan berusaha memperluas pengaruhnya ke Yunani, Turki dan bahkan Perancis.
AS membalas tindakan Rusia dengan Doktrin Truman pada tahun 1947 dan menetapkan sikap mereka sebagai kekuatan anti-komunis untuk selamanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar