Minggu, 08 Maret 2015
suku ainu
Ainu adalah penduduk asli Jepang, dengan asal-usul yang bisa dilacak setidaknya sejauh periode Jomon.
Jomon merupakan periode penting dalam masa prasejarah Jepang dimana sejumlah kemajuan budaya mulai terbentuk.
Saat ini, Ainu terutama hidup di daerah utara Jepang dengan populasi yang tidak diketahui secara tepat.
Hal ini disebabkan kebanyakan Ainu berusaha menyembunyikan identitas mereka karena kekhawatiran akan diskriminasi rasial.
Perkiraan menyebutkan terdapat sekitar 50.000 Ainu yang menghuni Jepang saat ini.
Ainu memiliki budaya, bahasa, dan seperangkat tradisi yang sepenuhnya berbeda dari orang-orang Jepang.
Mereka secara fisik juga sangat berbeda, dengan ciri-ciri fisik yang menghubungkan Ainu dengan orang Tibet asli, termasuk kecenderungan memiliki lebih banyak rambut pada tubuh dibandingkan kebanyakan orang Asia lainnya.
Selain ditemukan di Jepang, orang Ainu juga hidup di beberapa bagian Rusia.
Ketika pemukim pertama tiba di Jepang, mereka mulai mendesak Ainu keluar dari tanah kelahiran mereka menuju ke Utara.
Selama berabad-abad, Ainu semakin berada di bawah kendali Jepang dan kadang diperlakukan secara diskriminatif.
Orang Ainu memiliki bahasa mereka sendiri yang berbeda dengan bahasa Jepang, meskipun mereka tetap bisa berbicara Jepang agar dapat membaur.
Keyakinan Ainu bersifat animisme. Sebagian besar Ainu hidup sebagai pemburu, nelayan, dan petani, serta membuat masakan khas yang berbeda dari makanan Jepang.
Ainu juga memiliki pakaian tradisional sendiri, gaya khas arsitektur, serta nilai-nilai dan tradisi budaya yang berlainan.
Saat ini, banyak Ainu bergantung pada perdagangan dengan turis sebagai penghasilan utama dengan memproduksi kerajinan tradisional untuk dijual kepada pengunjung.
Sebagian Ainu tidak menyukai istilah Ainu, yang berarti “orang” dalam bahasa mereka. Mereka lebih memilih untuk menggunakan istilah Utari, yang berarti “kawan.”
Dalam dokumen resmi dan publikasi, kedua istilah umumnya digunakan, mencerminkan keinginan untuk menghormati adat dan tradisi mereka, tetapi istilah “Ainu” jauh lebih luas dan umum dipahami.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar