Jumat, 06 Maret 2015
SEJARAH ASTRONOMI
Astronomi adalah cabang fisika yang mempelajari benda langit dan alam semesta secara keseluruhan.
Perkembangan bidang keilmuan ini berutang pada beberapa astronom ternama yang merentang dari jaman pra-masehi hingga masa sekarang.
Daftar Astronom Terkenal
Berikut adalah beberapa astronom terkenal dan kontribusinya.
1. Eratosthenes (276-194 SM)
Eratosthenes, dijuluki sebagai Beta, adalah cendekiawan serba bisa Yunani yang memberikan kontribusi signifikan untuk berbagai bidang termasuk astronomi, geografi, matematika, serta musik dan sastra.
Dia adalah orang pertama yang mencoba menentukan keliling bumi.
Dia melakukan hal ini dengan membandingkan bayangan siang pada pertengahan musim panas di sebuah sumur dalam di Syene dan Alexandria.
Eratosthenes berasumsi bahwa sinar matahari bersifat paralel dan dengan mengetahui jarak antara dua lokasi sumur tersebut, dia kemudian menghitung keliling bumi dalam sebuah unit yang disebut stadion.
Dia juga berupaya mengukur kemiringan sumbu bumi dan jarak bumi dari matahari dan bulan.
Meskipun akurasi temuannya jauh dari kebenaran, Eratosthenes meletakkan dasar bagi astronom masa depan dalam mengeksplorasi semesta.
2. Nicholas Copernicus (1473 -1543)
Nicholas Copernicus adalah astronom Polandia yang dikenal untuk teori Copernican yang menyatakan bahwa matahari adalah pusat alam semesta dan bumi berputar mengelilingi matahari.
Meskipun pada awalnya dia mempelajari hukum dan kedokteran, interaksinya dengan ahli matematika Domenico Maria de Novara memicu minatnya pada astronomi.
Copernicus terpesona setelah mengamati gerhana bintang Aldebaran di tahun 1497.
Copernicus menulis beberapa buku tentang astronomi. Teori utama Copernicus diterbitkan dalam buku De Revolutionibus Orbium Coelestium (On the Revolutions of the Celestial Spheres).
3. Claudius Ptolemaeus (83-161 AD)
Claudius Ptolemaeus, juga dikenal sebagai Ptolemy adalah seorang astronom, matematikawan, ahli geografi, serta peramal.
Dia mengusulkan beberapa teori astronomi yang dikenal sebagai Almagest.
Ptolemy menciptakan alat yang berguna untuk perhitungan astronomi berbentuk tabel yang berisi semua data yang diperlukan untuk menghitung posisi matahari, bulan, dan planet-planet.
Alat ini juga berisi rincian tentang waktu terbit dan terbenamnya bintang-bintang, gerhana matahari, dan gerhana bulan.
Ptolemy juga menciptakan parapegma yang merupakan kalender bintang yang didasarkan pada kemunculan dan lenyapnya bintang selama tahun matahari.
Meskipun beberapa dari teori-teorinya terbukti tidak benar, dia memainkan peran penting dalam meletakkan fondasi bagi astronom di masa depan.
Teorinya mendominasi bidang astronomi sampai abad ke-16.
4. Tycho Brahe (1546 – 1601)
Tycho Brahe adalah seorang astronom Denmark yang dianggap melakukan pengamatan astronomi paling akurat yang meliputi tata surya dan lebih dari 700 bintang lainnya.
Dia adalah yang pertama melakukan pengamatan dan membuat katalog planet-planet dan bintang-bintang dengan akurasi yang memadai.
Pada 1572, Brahe menemukan supernova dekat konstelasi Cassiopeia. Pada 1576, dia membangun observatorium astronomi yang sekarang dikenal sebagai Castle of Uranienborg.
Sebagai seorang astronom, Tycho berusaha menggabungkan kelebihan geometris sistem Copernican dengan sisi filosofis sistem Ptolemaic untuk kemudian menciptakan model alam semestanya sendiri yang disebut sistem Tychonic.
5. Galileo Galilei (1564 – 1642)
Galileo Galilei adalah seorang astronom dan fisikawan Italia. Prestasinya meliputi perbaikan teleskop, melakukan berbagai pengamatan astronomi penting, dan pendukung utama untuk Copernicanisme.
Galileo disebut sebagai “bapak astronomi observasional modern.” Tahun 1589 dia menjadi guru besar matematika di Pisa namun justru mengajarkan sesuatu yang bertentangan dengan teori Aristoteles, yang membuat kontraknya tidak diperpanjang.
Pada tahun yang sama, Galileo diangkat sebagai ketua jurusan matematika di University of Padua, di mana dia menemukan ‘calculating compass’ untuk memecahkan masalah matematika.
Pada bulan Desember tahun 1609, Galileo berhasil membuat teleskop dua puluh kali lebih kuat daripada yang pertama, yang digunakan untuk melihat kawah di bulan, bintang-bintang di Bima Sakti, dan empat satelit terbesar Jupiter.
Tahun 1613, dia menerbitkan sebuah buku tentang ‘sunspot’. Pada tahun 1624, Galileo menulis ‘Dialogue on the Tides’ yang membahas teori Ptolemaic dan Copernican.
Dukungan Galileo pada teori Copernicus memicu kontroversi karena bertentangan dengan yang diyakini Gereja Katolik atas teori heliocentris.
Galileo dipaksa menarik kembali teorinya dan harus menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya sebagai tahanan rumah atas perintah Inkuisisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar