Minggu, 08 Maret 2015
atom helium
Fakta Singkat Helium
Nomor atom: 2
Massa atom: 4,00260 g/mol
Elektronegativitas menurut Pauling: tidak diketahui
Titik lebur: – 272,2 (26 atm) °C
Titik didih: – 268,9 °C
Radius Vanderwaals: 0.118 nm
Radius ionik: tidak diketahui
Isotop: 2
Energi ionisasi pertama: 2372 kJ/mol
Ditemukan oleh: Sir Ramsey pada tahun 1895
Sifat Kimia & Fisika Helium
Helium merupakan salah satu gas mulia kelompok O dalam tabel periodik. Gas ini merupakan unsur paling ringan kedua setelah hidrogen.
Sumber helium utama dunia adalah serangkaian ladang gas alam di Amerika Serikat.
Helium adalah gas tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak beracun. Gas ini kurang larut dalam air dibandingkan gas lainnya.
Helium merupakan unsur kurang reaktif dan hampir tidak membentuk senyawa kimia dengan unsur lain.
Kepadatan dan viskositas uap helium sangat rendah, sedangkan konduktivitas termik dan kandungan kalorinya sangat tinggi.
Helium bisa dicairkan namun harus dilakukan dalam suhu amat rendah dan tekanan tinggi.
Helium adalah unsur paling melimpah kedua di alam semesta, setelah hidrogen. Helium menyumbang 23% dari semua massa dasar alam semesta.
Helium terbentuk di bumi oleh peluruhan radioaktif alami unsur yang lebih berat. Sebagian besar helium ini bermigrasi ke permukaan dan memasuki atmosfer.
Namun demikian, berat molekul yang rendah memungkinkan helium untuk terlepas ke ruang angkasa pada tingkat yang sama dengan laju pembentukannya.
Penggunaan Helium
Helium memiliki berbagai sifat unik seperti titik didih rendah, kepadatan rendah, kelarutan yang rendah, konduktivitas termal tinggi, dan tidak reaktif.
Helium adalah gas pertama yang digunakan untuk mengisi balon karena sifatnya yang lebih ringan dari udara.
Penggunaan utama helium adalah sebagai gas pelindung inert dalam pengelasan autogenous.
Potensi terbesar helium juga ditemukan dalam aplikasi yang membutuhkan suhu sangat rendah. Helium adalah satu-satunya pendingin yang mampu mencapai suhu lebih rendah dari 15 Kelvin.
Aplikasi utama dari suhu amat rendah adalah dalam menciptakan suasana superkonduktivitas, di mana tahanan terhadap fluks listrik hampir nol.
Helium juga digunakan sebagai gas penekan dalam propelan cair untuk roket, dalam campuran helium-oksigen bagi para penyelam, sebagai fluida pendingin di reaktor nuklir, dan sebagai gas pembawa dalam analisis kromatografi gas.
Efek Kesehatan Helium
Helium dapat diserap ke dalam tubuh jika terhirup.
Saat terhirup, gas ini akan menyebabkan suara menjadi tinggi, pusing, sakit kepala, dan perasaan tercekik.
Kontak helium cair pada kulit bisa memicu radang dingin (frostbite) dan dalam kasus parah membutuhkan amputasi anggota tubuh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar