GARIS ASTRONOMIS Di kehidupan nyata, jangan harap bisa menemukan garis astronomis di atas permukaan bumi. Ini disebabkan garis astronomis merupakan garis khayal yang dibuat dan digunakan untuk mempermudah menentukan posisi suatu tempat di muka bumi. Garis astronomis dinyatakan dalam bentuk koordinat garis lintang dan garis bujur. 1. Garis Lintang (Latitude) Garis lintang (latitude) merupakan garis khayal yang melingkari Bumi secara horizontal. Beberapa istilah penting pada garis lintang adalah sebagai berikut :
a . Khatulistiwa atau ekuator, yaitu garis lintang 0° dan membagi Bumi menjadi dua bagian yaitu belahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan. Garis-garis lintang di belahan Bumi utara dinamakan Lintang Utara (disingkat LU) dan garis-garis di belahan Bumi selatan dinamakan Lintang Selatan (disingkat LS).
b . Garis balik utara ( tropic of cancer ), ialah garis lintang 23,5° LU. Garis lintang ini merupakan garis khayal tempat titik tertinggi Matahari di belahan Bumi utara dan mengakibatkan musim panas di belahan Bumi utara.
c . Garis balik selatan (tropic of capricorn ), ialah garis lintang 23,5° LS. Garis ini merupakan tempat titik tertinggi Matahari di belahan Bumi Selatan dan mengakibatkan musim panas di belahan Bumi selatan pula.
d . Lingkaran Arktik, ialah garis lintang 66,5° LU. Wilayah yang berada di lintang 66,5° LU hingga 90° LU mengalami fenomena malam selama enam bulan berturut-turut, yaitu ketika Matahari berada di belahan Bumi selatan (23,5° LS). Fenomena siang selama enam bulan berturut- turut juga terjadi, yaitu ketika Matahari berada di belahan Bumi utara (23,5° LU). e . Lingkaran Antartika, ialah garis 66,5° LS. Wilayah yang berada lintang 66,5° LS hingga 90° LS juga mengalami fenomena malam selama enam bulan berturut-turut dan siang selama enam bulan berturut-turut pula. Ketika wilayah di lingkaran Arktik tengah mengalami siang selama enam bulan, di lingkaran Antartika tengah mengalami malam selama enam bulan. Sebaliknya apabila lingkaran Arktik tengah mengalami malam selama enam bulan, lingkaran Antartika mengalami siang selama enam bulan pula.
f . Titik Kutub Utara, ialah titik tempat 90° LU berada.
g . Titik Kutub Selatan, ialah titik tempat 90° LS berada. 2. Garis Bujur (Longitude/Meridian) Jika garis lintang melingkari Bumi secara horizontal maka garis bujur melingkari Bumi secara vertikal. Garis bujur (longitude/meridian) diartikan sebagai garis khayal yang membujur dan menghubungkan kutub utara dan kutub selatan. Beberapa istilah penting berkaitan dengan garis bujur adalah sebagai berikut :
a . Bujur Timur (BT), ialah garis bujur dari Kota Greenwhich ke arah timur (0° BT- 180° BT). b . Bujur Barat (BB), ialah garis bujur dari Kota Greenwhich ke arah barat (0° BB-180° BB). c . Garis tanggal internasional (international date line) adalah garis bujur tempat berhimpitnya garis 180° BT dengan 180° BB. Satuan yang digunakan dalam koordinat astonomis adalah derajat (°), menit ('). dan detik ("). Menit dan detik dalam hal ini, bukan berarti satuan waktu, tetapi pembagian lintang dan bujur secara spesifik. Aturan penggunaan satuan lintang dan bujur adalah sebagai berikut. a .1° (dibaca satu derajat) = 60 menit b . 1' (dibaca satu menit) = 60 detik c . 1" (dibaca satu detik) Contoh Kota A berada pada posisi 4°30'24" LU dan 126°30'15" BB. Maka dibaca, Kota A berada pada posisi empat derajat tiga puluh menit dua puluh empat detik Lintang Utara dan seratus dua puluh enam derajat tiga puluh menit lima belas detik Bujur Barat. I. Pengertian Globe Globe adalah model tiruan bumi yang memberikan gambaran tentang bentuk bumi, sehingga mendekati bentuk yang sebenarnya. Bentuk globe dan bumi yang bulat dapat diketahui dengan bukti-bukti sebagai berikut: 1. Bayangan bumi dari penyinaran matahari pada saat gerhana bulan berbentuk lingkaran. 2. Hasil pemotretan ruang angkasa, hasilnya menunjukkan bahwa bumi bulat. 3. Ekspedisi Magelhaens yang berhasil mengelilingi bumi. Ekspedisi tersebut diawali dengan perjalanan dan kembali lagi pada titik awal perjalanan dari arah yang berlawanan. 4. Puncak gunung dan awan masih terlihat terang meskipun matahari telah terbenam. 5. Kapal yang datang dan pergi di cakrawala pelabuhan 6. Ketinggian bintang diberbagai lokasi 7. Bedanya bayangan benda diberbagai lokasi Bumi mempunyai beberapa dimensi sebagai berikut: 1. Luas permukaan bumi: ± 510.066.000 km² 2. Luas daratan: 148.326.000 km² 3. Luas lautan: 361.740.000 km² 4. Keliling equator: 40.075 km 5. Keliling meridian: 40.007 km 6. Jari-jari kutub: 6.357 km 7. Jari-jari equator: 6.378 km 8. Bumi berotasi pada kecepatan: 1670 km/jam (1 hari = 24 jam) II. Struktur Globe Seperti halnya dengan peta, globe juga dilengkapi dengan garis lintang dan garis bujur yang dapat digunakan untuk berbagai macam peragaan atau media pendidikan. Juga garis equator yang membagi bumi menjadi dua bagian antara utara dan selatan. Agar mendapatkan informasi yang sebenarnya dari globe yang benar diletakkan miring membentuk sudut sebesar 66½° dari ekliptika (garis horizontal). Berikut ini adalah gambar struktur bumi:
Keterangan: 1. Meridian Utama (meridian prime), garis bujur yang menurut kesepakatan internasional melalui Royal Observatory Greenwich London (Bujur O°) dan menjadi patokan waktu internasional. 2. Garis Bujur, merupakan garis khayal yang melintas secara vertikal dari kutub utara sampai kutub selatan, sehingga memotong garis equator (khatulistiwa). 3. Khatulistiwa, merupakan garis khayal yang melintang secara horizontal dari arah timur ke barat tepat di tengah, dan membagi bumi menjadi dua, yaitu bagian utara dan selatan. 4. Garis Lintang, merupakan garis-garis khayal yang melintang secara horizontal dari barat sampai timur, dan berjajar pararel disebelah utara dan selatan garis khatulistiwa dan memotong garis-garis bujur. 5. Lingkar Arktik, garis khayal lintang bagian utara bumi yang mengelilingi kutub utara. 6. Lingkar Antartika, garis khayal lintang bagian selatan yang mengelilingi kutub selatan. 7. Kutub Utara, titik geografis yang berada paling utara bumi. 8. Kutub Selatan, titik geografis yang berada paling selatan bumi. III. Penggunaan Globe Globe dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengetahuan, antara lain sebagai berikut: 1. Sebagai alat simulasi sederhana proses terjadinya gerhana matahari dan bulan. 2. Menghitung pembagian waktu di bumi berdasarkan garis bujur. 3. Mengetahui perbedaan iklim dengan bantuan garis lintang. 4. Sebagai media peragaan bentuk bumi dan rotasinya. 5. Menggambarkan letak, luas daerah, negara, benua dan laut secara lebih akurat. Berikut ini adalah gambar simulasi sederhana gerhana bulan dan matahari dengan globe: Garis bujur Bujur kadangkala dinotasikan oleh abjad Yunani λ, menggambarkan lokasi sebuah tempat di timur atau barat Bumi dari sebuah garis utara-selatan yang disebut Meridian Utama. Longitude diberikan berdasarkan pengukuran sudut yang berkisar dari 0° di Meridian Utama ke +180° arah timur dan −180° arah barat. Tidak seperti lintang yang memiliki ekuator sebagai posisi awal alami, tidak ada posisi awal alami untuk bujur. Oleh karena itu, sebuah dasar meridian harus dipilih. Meskipun kartografer Britania Raya telah lama menggunakan meridian Observatorium Greenwich di London, referensi lainnya digunakan di tempat yang berbeda, termasuk Ferro, Roma, Kopenhagen, Yerusalem, Saint Petersburg, Pisa, Paris, Philadelphia, dan Washington, D.C.. Pada 1884, Konferensi Meridian Internasional mengadopsi meridian Greenwich sebagai Meridian utama universal atau titik nol bujur. Dalam bahasa Indonesia bujur di sebelah barat Meridian diberi nama Bujur Barat (BB), demikian pula bujur di sebelah timur Meridian diberi nama Bujur Timur (BT). Nama-nama ini tidak dijumpai dalam bahasa Inggris. Bujur Barat dan Bujur TImur merupakan garis khayal yang menghubungkan titik Kutub Utara dengan Kutub Selatan bumi dan menyatakan besarnya sudut antara posisi bujur dengan garis Meridian. Garis Meridian sendiri adalah bujur 0 derajat. Peta Bumi, memperlihatkan garis-garis bujur, yang nampak melengkung dan vertikal pada proyeksi ini, namun sebenarnya garis-garis bujur tersebut merupakan setengah dari sebuah lingkaran besar bumi. Tiap lokasi di bumi dapat dinyatakan dengan garis bujur (tegak) dalam satuan derajad (yaitu letak timur atau barat dari garis 0° Greenwich (kota London) Garis lintang Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari Peta Bumi yang menunjukkan garis lintang yang pada proyeksi ini lurus horizontal, namun sebenarnya melingkar dengan radius yang berbeda-beda. Dalam geografi, garis lintang adalah garis khayal yang digunakan untuk menentukan lokasi di Bumi terhadap garis khatulistiwa (utara atau selatan). Posisi lintang biasanya dinotasikan dengan simbol huruf Yunani φ. Posisi lintang merupakan penghitungan sudut dari 0° di khatulistiwa sampai ke +90° di kutub utara dan -90° di kutub selatan. Ko-lintang adalah tambahan dari lintang. Dalam bahasa Indonesia lintang di sebelah utara khatulistiwa diberi nama Lintang Utara (LU), demikian pula lintang di sebelah selatan khatulistiwa diberi nama Lintang Selatan (LS). Nama-nama ini tidak dijumpai dalam bahasa Inggris. Lintang Utara Lintang Selatan menyatakan besarnya sudut antara posisi lintang dengan garis Khatulistiwa. Garis Khatulistiwa sendiri adalah lintang 0 derajat. [sunting] Pembagian Setiap derajat lintang dibagi menjadi 60 menit (satu menit lintang mendekati satu mil laut atau 1852 meter, yang kemudian dibagi lagi menjadi 60 detik. Untuk keakurasian tinggi detik digunakan dengan pecahan desimal. [sunting] Lintang yang penting Lintang yang cukup penting adalah Garis Balik Utara (23°27′ LU), Garis Balik Selatan (23°27′ LS), Lingkaran Arktik (66°33′ LU), dan Lingkaran Antarktik (66°33′ LS). Hanya antara kedua Garis Balik matahari dapat berada di zenith. Hanya di utara Lingkaran Arktik atau selatan Lingkaran Antarktik matahari tengah malam dapat terjadi. [sunting] Lihat pula 04 November 2008 GEORERERENSI (Bagian 1) “Every map user and maker should have a basic understanding of projections no matter how much computers seem to have automated the process.” John P. Snyder”, Pengarang buku Map Projections, 1987. Why is this important? • Creating spatial data (collecting GPS data) • Import into GIS and overlay with other layers • Acquiring spatial data from other sources • Display your GPS data using maps Untuk kasus peta banjir Solo seperti pada artikel sebelumnya masuk pada point 2 (import into GIS and overlay with other layers). Begitu pentingnya masalah georeferensi, untuk itu ada baiknya kita kaji lebih detil. Karena Bumi hampir bulat sempurna, Sistem Pereferensian Globe Dasar (Elementary Globe Referencing System) didasarkan pada koordinat bola. Sistem ini disebut sistem koordinat geografis yang didefinisikan sebagai suatu lokasi yang ditentukan oleh besaran garis lintang (latitude) dan besaran garis bujur (longitude) dan dinyatakan dalam derajat, menit dan detik. Gambar berikut menunjukkan sistem ini, dimana garis lintang dan garis bujur terukur dalam derajat, menit dan detik. Sumber dari sistem koordinat bola ini adalah titik potong dari garis ekuator dan meridian utama Greenwich (Greenwich Prime Meredian). Untuk latitude, equator diartikan sebagai 0, kutub utara ditulis +90° atau 90°U (utara) dan kutub selatan ditulis -90° atau 90°S. Perpotongan semua bidang suatu latitude tertentu dengan globe disebut paralel, semua bentuk setengah lingkaran mulai dari kutub utara sampai kutub selatan disebut meridian, meridian sebelah timur dari meridian Greenwich, (yang didefinisikan sebagai 0° longitude), meningkat sampai menuju +180° atau 180° T (timur), dan ke barat sampai menuju -180° atau 180°B (Barat). Kedua jenis garis-garis tersebut membuat jaring-jaring secara global yang disebut gratikul (graticular network). Untuk mengetahui lokasi, latitude (Ψ) dan longitude (λ) diukur dari pusat bumi ke lokasi yang ada di permukaan bumi. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa latitude geografik suatu titik (Ψ) ditentukan berdasarkan sudut, pada bidang meridian, antara ekuator dan garis dari pusat bumi menuju titik yang diukur yang ada di permukaan bumi. Longitude geografik (λ) ditentukan berdasar sudut, pada bidang ekuator, antara meridian Greenwich dan meridian dari titik yang diukur. Sebagai contoh, Prodi P. Geografi UNS berada pada 7° selatan ekuator dan 110° titnur Greenwich, tepatnya berada pada koordinat 7° 33' 22.48" S dan 110° 51' 20.75"T (110° 51' 20.75"BT, 7° 33' 22.48" LS), lihat Gambar. Pada kasus Prodi Geografi berupa titik, bagaimana kalau berupa luasan/poligon seperti pada kasus peta banjir kota solo, bagaimana menentukan koordinatnya ? Hubungan antara koordinat geografi dan jarak di bumi ditentukan oleh lokasinya di permukaan bumi. Di sepanjang ekuator dan meridian, 1° adalah 111,11 km, diasumsikan bahwa keliling bumi adalah 40.000 km dan memiliki jari-jari 6370 km. Pada latitude 45° U atau S, paralel memiliki keliling 28301 km, hasilnya 1 ° (satu derajat), panjangnya 78,6 km, sedangkan pada kutub nilainya adalah nol. Untuk proyeksi peta, dailanjut di posting berikutnya! Selamat belajar..
Referesensi: Menno-Jan Kraak dan Ferjan Ormeling, 2007. Kartografi: Visualisasi Data Geospasial, Edisi Kedua, Gadjah Mada University Press. Anonim, tanpa tahun, http://www.fws.gov/southeast/gis/training_2k5/coordinates_datums_projections_APR_04.ppt Google Earth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar