Tembok Berlin runtuh 25 tahun lalu. Peristiwa itu menandai jatuhnya komunisme dan pendahuluan reunifikasi Jerman di tahun 1990.
Perayaan runtuhnya Tembok Berlin digelar setiap tahun di Berlin dengan berbagai konser, simposium dan pelepasan ribuan balon di malam hari.
Berikut lima hal yang perlu diketahui mengenai Tembok Berlin, seperti dilansirAssociated Press, Minggu (9/11/2014):
Perlindungan terhadap Fasisme
Pada 13 Agustus 1961, pukul 01.00 dini hari waktu setempat, Jerman Timur menutup perbatasan antara sektor timur Berlin yang dikuasai Soviet dan sektor barat yang dikuasai Sekutu.
Dalam beberapa pekan, para pekerja membuat barikade sepanjang 155 kilometer yang mengelilingi Berlin Barat. Tembok Berlin, yang memiliki tinggi 3,6 meter, hanya bagian terluar dari perlindungan ekstra yang meliputi kawat berduri, pagar besi, menara pengawas, alarm tersembunyi dan jalur anjing penjaga.
Pemimpin komunis Walter Ulbricht menyebut Tembok Berlin sebagai "tembok protektif anti-fasis," walau pada kenyataannya, tujuan utama pendirian tembok adalah mencegah gelombang warga menuju Barat.
Musim Pelarian
Walau penjagaan Tembok Berlin luar biasa ketat, ribuan orang berusaha melarikan diri dengan menggali terowongan, berenang mengitari, memanjat atau bahkan terbang melewatinya.
Sebagian orang memanfaatkan jaringan bawah tanah Berlin, sebagian lainnya menggunakan paspor palsu untuk keluar.
Ada beberapa yang menggali terowongan dengan dibantu orang lain di balik tembok. Terdapat satu kasus dimana sebuah keluarga berhasil melarikan diri kendaraan cable car.
Tembok Kematian
Menurut Riset Historis Pusat Postdam, sedikitnya 136 orang, termasuk anak-anak, kehilangan nyawanya di sepanjang tembok Perang Dingin.
Beberapa dari mereka ditembak petugas perbatasan Jerman Timur, yang lainnya tenggelam di Sungai Spree.
Korban terakhir yang tewas adalah Chris Gueffroy. Ia ditembak mati sembilan bulan sebelum runtuhnya Tembok Berlin.
Pidato Reagan
Selama 28 tahun berdiri, Tembok Berlin menjadi simbol penindasan komunis. Petinggi Barat, termasuk Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy, sering berhenti di Tembok Berlin saat mengunjungi Jerman.
Pada 1987, Presiden Ronald Reagan berpidato mendesak Mikhail Gorbachev untuk "segera meruntuhkan tembok tersebut!"
Gorbachev tidak menanggapi serius ucapan Reagan, dan menyebutnya sebagai "performa" belaka seorang aktor Hollywood. Namun pidato tersebut mampu mengangkat moral masyarakat di bagian barat kota Berlin.
Keruntuhan Tembok Berlin
Pada malam hari, 9 November 1989, televisi Jerman Barat menyiarkan berita bahwa otoritas komunis mencabut larangan bepergian dan lebih memberikan keleluasaan pada warga Jerman Timur.
Berita televisi itu didasarkan pengumuman membingungkan seorang pejabat senior Jerman Timur, yang gagal menyampaikan berbagai poin penting dalam peraturan baru. Sebelum otoritas komunis sempat meluruskan pemberitaan, ribuan warga Berlin Timur sudah melewati penjaga perbatasan untuk merayakan kebebasan dengan saudara mereka di Berlin Barat.
Kediktatoran komunis hilang dalam beberapa bulan setelahnya. Pada 3 Oktober 1990, Jerman Timur dan Barat menjadi satu negara lagi.
WIL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar